Wayan Koster Bersama Ibu Kunjungi Gubernur Baru Sang Made Mahendra

Wayan Koster Bersama Ibu Kunjungi Gubernur Baru Sang Made Mahendra
Wayan Koster dan Ibu silahturahmi kekediaman Gubernur Baru Sang Made Mahendra.

DENPASAR - Tata krama pemimpin yang baik, Wayan Koster bersama Ibu (Putri Koster) yang baru saja berhenti dari jabatannya sebagai Gubernur Bali melakukan silahturahmi kekediaman Gubernur Bali (Pj) Sang Made Mahendra periode 2018 sampai 2023, di Jayasabha, Kamis (Wraspati Umanis Pahang, (07/09/2023).

Kedua pemimpin Bali ini terus membangun komunikasi dan sinergitas untuk meneruskan program pembangunan Bali dan kebijakan sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. 

Tujuan dari hadirnya Wayan Koster ini juga diharapkan pondasi pembangunan Bali serta program terobosan telah diletakkan dengan kokoh dimasa 5 tahun kepemimpinan Gubernur Wayan Koster yang terus melaju dalam Bali Era Baru.

Ia berharap sesuatu yang telah baik ini dapat dilanjutkan oleh Gubernur Sang Made Mahendra.

Visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ adalah warisan leluhur, tetua, dan penglingsir di Bali dengan tujuan untuk menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya.

Ia pernah berujar, semua pihak diharapkan memberikan kontribusi dengan cara bergotong royong membangun Bali, mengingat wilayah Bali yang kecil hanya 5.646 Km persegi, dengan jumlah penduduk 4,3 juta lebih, serta memiliki 8 kabupaten dan 1 kota, 57 kecamatan, 636 desa, 80 kelurahan, dan 1.493 desa adat. Namun Bali memiliki magnet yang sangat kuat di dunia internasional, di kantor Bappeda Provinsi Bali, Rabu (12/4/2023).

“Yang membedakan Bali dengan provinsi yang lain di Indonesia, ialah Bali mempunyai desa adat yang utuh dengan memiliki peranan yang sangat penting untuk menjaga adat, tradisi, seni budaya, dan kearifan lokal, ” ujar Koster.

Karena Bali tidak mempunyai kekayaan tambang minyak, gas, batubara, emas yang bisa dijadikan sumber perekonomiannya dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, namun Bali dianugerahi kekayaan budaya.

Karena itu, Koster mengajak seluruh pihak menjaga budaya Bali dengan sekuat – kuatnya. Dengan kebudayaan Bali yang unik, lanjut dia, Pulau Dewata ini menjadi daya tarik dunia untuk berkunjung dan berwisata ke Bali, sehingga semua harus paham bahwa yang membuat ekonomi Bali ini tumbuh adalah kebudayaannya. 

“Melalui budaya, semua sektor kehidupan di Bali tergerak, termasuk pariwisatanya ikut bergerak,” jelasnya. (Ray)