Tarian Mistis menjiwai Museum Sang Hyang Dedari Karangasem
Tarian Sanghyang Dedari yang mistis disertai Tembang Dedari yang menggambarkan Pesona dan Keindahan Taman Sang Dedari.
Tembang Dedari dalam Bahasa Asli
Dewi ayu dewi suci
Ida lunga mangulangun
Mangungsi ke gunung sekar
Tetamanan bagus dedara
Mangulati sekar tunjung
Tunjung emas tunjung kuning
Lelakon sami megindang
Megindang sisin telaga
Mengindangin i capung emas
Mekadi kupu kupu metarum
Metarum mas kepet dadua
Menyaliog mauderan
Tetanjeke menolih nolih
Menolih juru kidunge
Juru kidung sampun medampyak
Karsan ida nunas lungsuran sekar
Picayang dewa picayang
Picayang juru kidunge
Terjemahan Tembang Dedari
Dewi ayu dewi suci,
Beliau pergi merasakan senang.
Mengungsi ke gunung bunga.
Tamannya indah mempesona.
Seperti, bunga teratai,
Teratai emas teratai kuning.
Seperti berterbangan,
Bertebaran di pinggir danau
Bertebangan mengelilingi si capung emas
Seperti kupu - kupu bercumbu
Bercumbu bersayap emas dua
Terbang indahnya berputar-putar
Langkahnya melirik melihat - lihat
Melihat sumber suaranya
Suara sudah berkumpul
Beliau ingin meminta bunga
Berikan, berikanlah
Berikan sumber suara itu
Museum Sanghyang Dedari
Museum Sanghyang Dedari didirikan pada tahun 2016. Pembangunan ini diinisiasi oleh sekelompok pengabdian masyarakat yang datang ke Geriana Kauh. Kelompok ini melihat bahwa Desa Geriana Kauh masih melaksanakan tarian Sang Hyang Dedari ini sebagai suatu upaya pelestarian.
Tarian Sang Hyang Dedari berkaitan dengan kehidupan pertanian masyarakat. Tarian ini biasanya ditarikan pada masa sebelum panen. Tarian ini ditarikan oleh sekitar 7 anak – anak khususnya perempuan dengan warna pakaian bernuansa putih dan kuning yang melambangkan bahwa ini adalah tarian suci. Penari seperti kerasukan roh bukan dalam keadaan sadar. Jadi tarian Sanghyang Dedari adalah tarian sakral yang bernuansa mistis. Pernah ritual tarian Sang Hyang Dedari ini tidak dilaksanakan, yang terjadi adalah hasil panen tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu, tarian Sang Hyang Dedari ini tetap dilestarikan.
Pada beberapa gambar yang ada di museum tersebut terlihat ada anak kecil yang sedang naik bamboo, ada anak yang sedang tiduran dan masih banyak lagi. Bila Dewi Dedari berkenan hadir, maka anak – anak penari itu akan kerasukan. Tarian Sang Hyang Dedari bukan diiringi dengan gamelan. Tetapi dinyanyikan oleh beberapa Ibu. Nyanyian tersebut menggunakan Basa Kawi. Anak yang naik bamboo itu merepresentasikan sedang naik gunung. Ketika dinyanyikan, anak ini masih dalam keadaan tidak sadar.
Untuk lebih lengkapnya tentang Museum Sanghyang Dedari dapat disimak dalam Videonya.
Oleh: Tim Museum Sanghyang Dedari ILS 2021