Mecaru! Tonggak Awal Kepengurusan Baru Pimpinan Demer, Padukan Senior dan Kader Muda

Mecaru! Tonggak Awal Kepengurusan Baru Pimpinan Demer, Padukan Senior dan Kader Muda
Gde Sumarjaya Linggih / Demer selaku Ketua DPD Golkar Bali.

DENPASAR – DPD Partai Golkar Provinsi Bali mengawali masa bakti pengurus baru dengan langkah yang sarat filosofi lokal. Pada Minggu (10/8/2025), mereka menggelar Upacara Mecaru di kantor DPD Golkar Bali, Jalan Surapati No. 9, Denpasar. 

Ritual adat ini diadakan sebagai permohonan keselamatan, kelancaran, dan harmonisasi lingkungan kerja, sekaligus mempererat kebersamaan internal partai dan menjalin sinergi dengan berbagai pihak, termasuk media.

Ketua DPD Golkar Bali, Gde Sumarjaya Linggih atau Demer, menjelaskan bahwa Mecaru merupakan bagian dari keyakinan umat Hindu Bali yang menghormati keberadaan Buta Kala di samping Sang Hyang Widi Wasa. Persembahan caru diyakini mampu menetralkan gangguan niskala sehingga jajaran partai dapat bekerja maksimal.

Demer menegaskan, upacara ini bukan hanya seremoni adat, tetapi juga simbol penyuntikan energi baru untuk langkah politik ke depan. Ia mengibaratkan Golkar Bali sebagai gerbong kereta yang harus melaju ke arah sama, di mana semua penumpangnya berkomitmen untuk maju bersama. Bahkan, ia menggunakan analogi tren TikTok “Aura Farming” untuk menggambarkan kekompakan barisan yang selalu selaras dengan pemimpin di depan.

Meski mengakui masih ada pihak yang kadang berjalan berlawanan arah, Demer memastikan haluan partai di bawah kepemimpinannya jelas: fokus pada tujuan bersama.

Dalam susunan pengurus baru, Golkar Bali menghadirkan kombinasi kader senior berpengalaman dengan generasi muda profesional. Posisi di sektor berbasis teknologi dan pariwisata diisi oleh anak muda, sementara bidang strategis seperti Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan tetap dipercayakan kepada kader berpengalaman. 

Para kader muda ini, kata Demer, sebagian besar lulusan universitas ternama di Inggris dan Australia, doktor, hingga ahli teknologi informasi.

Dengan formasi tersebut, Golkar Bali siap mengadopsi transformasi digital tanpa meninggalkan manajemen tradisional. 

Perpaduan keduanya diharapkan mampu membaca peta politik dan geopolitik dengan lebih akurat, serta mendorong program pemberdayaan masyarakat yang lebih tepat sasaran.

“Tujuan kami jelas: menciptakan pemerataan, keadilan, dan pemberdayaan yang memberi dampak nyata, sehingga kepercayaan publik kepada Golkar semakin kokoh,” tegas Demer. (Ray)