Sirna Ilang Kertaning Bumi (Seri 1), Kisah Lenyapnya Majapahit - Pengantar
Sirna ILang Kertaning Bumi adalah Sejarah Lenyapnya Kerajaan Majapahit. Kisah ini tidak pernah secara jelas diungkap. Apakah ini kisah tersembunyi atau sengaja disembunyikan? Tulisan ini akan mengungkap Misteri Sirna Ilang Kertaning Bumi ini dari perspektif berbeda.
SEBUAH PENGANTAR
Bila ditelusuri diberbagai sumber, Sirna Ilang Kertaning Bumi sering kali diartikan sebagai sebuah candra sangkala atau kronogram penanda tahun keruntuhan atau kehancuran Kerajaan Majapahit. Sirna = lenyap/hilang yang berarti 0, Ilang = hilang yang bermakna 0, Kertaning = dibuat, bermakna 4, dan Bumi = bumi yang berarti 1. Sehingga kalau angka-angka tersebut digabung dan dibalik menyatakan angka tahun saka 1400 atau 1478 tahun masehi. Inilah angka dianggap sebagai tahun keruntuhan Kerajaan Majapahit.
Namun ada berbagai pendapat yang menyangkal Majapahit runtuh tahun 1478, karena masih ditemukan bukti sejarah keberadaan Majapahit setelah tahun 1478. Karena adanya bukti sejarah keberadaan Majapahit masih ada setelah tahun 1478, maka pendapat pun bermunculan, bahwa tahun 1478 baru awal keruntuhan Majapahit, awal kelemahan Majapahit, yang diakibatkan perang saudara (perang paregreg). Tahun 1478 bukan keruntuhan yang bermakna bahwa Kerajaan Majapahit benar-benar sudah selesai.
Kalau memang demikian, ada pertanyaan yang harus dijawab disini. Kalau 1478 adalah baru awal keruntuhan Majapahit, mengapa harus memakai istilah Sirna Ilang untuk menggambarkannya? Sebuah pemilihan perumpamaan yang tidak tepat hanya untuk menggambarkan suatu kemunduran sebuah kerajaan. Pertanyaan lainnya, bagaimana bisa tahu kalau awal ini akan benar-benar membuat Majapahit hilang? Terus, kapan benar-benar Majapahit runtuh (tidak ada lagi)?
Ada Berbagai pendapat atau teori yang menyebut angka-angka tahun keruntuhan Kerajaan Majapahit setelah 1478. Ada yang menyebut tahun 1519, ada yang menyebut 1527, dan lain sebagainya. Pendapat-pendapat tersebut mencoba membangun argumentasi ilmiah, yang sebenarnya tidak (sangat minim) didasari pada bukti sejarah atau prasasti.
Mari kembali kepada makna kata Sirna Ilang Kertaning Bumi. Terdapat 2 (dua) kata yang bermakna sama yaitu kata Sirna dan Ilang, yang sama-sama bermakna lenyap atau hilang. Makna terjemahan Majapahit Sirna Ilang Kertaning Bumi adalah Majapahit Lenyap atau Hilang dibuat (oleh) Bumi. Mengapa kemudian kata Sirna Ilang ini diterjemahkan sebagai keruntuhan atau kehancuran? Memaknai Sirna Ilang Kertaning Bumi sebagai keruntuhan atau kehancuran Majapahit bisa jadi sebuah kekeliruan. Mari buat sebuah analogi sederhana. "Bangunan itu runtuh" apa bisa disamakan maknanya dengan "Bangunan itu lenyap/hilang"? Analogi lain, "Kendaraan itu hancur" apa bisa disamakan artinya dengan "Kendaraan itu hilang"? Kehadiran dua kata Sirna dan Ilang yang bermakna sama, semestinya dianggap sebagai sebuah penekanan terhadap terjadinya suatu peristiwa, yaitu peristiwa Kerajaan Majapahit Lenyap/Hilang.
Apa yang menyebabkan Kerajaan Majapahit lenyap/hilang? Perang saudara, perebutan kekuasaan, kalah perang, dan sejenisnya, tidak akan mungkin peristiwa seperti itu membuat Majapahit hilang. Beberapa sumber menyebutkan, kalau salah satu penyebab Majapahit Sirna Ilang Kertaning Bumi itu adalah Kerajaan Demak menyerang Majapahit beberapa kali, dan akhirnya Demak menang. Terus, bagaimana Demak bisa membuat Majapahit lenyap atau hilang? Dibakar atau dihancurkan? Mari berlogika. Demak ingin menguasai Majapahit, setelah berhasil dengan susah payah, mengapa Demak harus menghancurkan bangunan Kerajaan Majapahit? Sebagai gambaran, menurut Kitab Negarakertagama yang dikarang oleh Mpu Prapanca, Istana Kerajaan Majapahit itu dikelilingi tembok sangat tinggi dengan ketinggian 3 (tiga) tombak atau lebih dari 9 meter. Kitab Negarakertagama menggambarkan betapa Kerajaan Majapahit begitu luas, besar, dan megah. Bagaimana manusia bisa menghilangkan kerajaan seluas itu dalam sekejap tanpa bekas? Kemampuan manusia untuk menghancurkan suatu kerajaan yang sedemikian besar dan megah sangat tidak tepat (terlalu berlebihan) bila diwakili dengan menggunakan kata Sirna Ilang. Janganlah teori ini dipaksakan, karena pertanyaan besarnya disini adalah apa benar Kerajaan Demak pernah menyerang (dalam arti perang fisik) Majapahit?
Teori lain mengatakan bahwa lenyapnya atau hilangnya Kerajaan Majapahit itu disebabkan oleh bencana alam. Teori ini muncul tidak terlepas dari makna Sirna Ilang Kertaning Bumi, yaitu Majapahit Lenyap dibuat oleh Bumi. Kata "dibuat oleh bumi" ini diartikan sebagai bencana dari bumi atau bencana alam. Ini tampak sebagai teori yang paling masuk akal yang bisa diterima logika manusia sebagai penyebab hilangnya Kerajaan Majapahit. Marl berlogika lagi. Bencana apa yang dapat melenyapkan Majapahit, kerajaan yang sedemikian luas, besar, dan megah, dalam sekejap tanpa bekas? Bencana alam ini sudah tentu harus bencana yang maha dasyat karena akan melenyapkan Kerajaan Majapahit tanpa bekas.
Ada teori menyebutkan bahwa hancurnya Majapahit itu karena letusan gunung api yang disertai dengan banjir besar. Kemungkinan besar karena ledakan gunung Welirang atau Anjasmoro, atau aliran lahar dari piroklastik yang berasal dari gunung Welirang. Pendapat lain karena adanya letusan dan banjir lahar Gunung Kelud, yang meletus pada 1421 M dan 1451 M. Ada pendapat lainnya lagi yang menyebut hancurnya Majapahit karena Banjir Kali Brantas dan banjir lumpur. Pendapat-pendapat tersebut berbicara masih seputar kehancuran Majapahit, tidak secara jelas menjelaskan tentang peristiwa lenyap atau hilangnya Kerajaan Majapahit. Kelemahan lainnya adalah tidak menyebutkan kapan peristiwa bencana-bencana itu terjadi. Ada yang menyebut bencana dasyat terjadi pada masa-masa kejayaan Majapahit namun tidak sampai membuat Majapahit musnah. Ada yang menyebut jauh setelah Majapahit runtuh, ada yang menyebut bencana dasyat itu terjadi tahun 1478, dan ada yang menyebut tahun 1481. Angka 1481 ini muncul karena dikaitkan dengan deretan bencana gunung meletus yang tertulis dalam Kitab Pararathon.
Kitab Pararathon sering diacu oleh para ahli yang menganggap Majapahit lenyap karena bencana alam. Hal ini karena kitab ini menyebutkan pernah terjadi beberapa kali peristiwa gunung meletus pada masa pemerintahan Kerajaan Majapahit, yaitu: tahun 1311 M, 1395 M, 1421 M, 1451 M, 1462 M, dan 1481 M. Letusan ini dianggap berdampak besar pada situs-situs Kerajaan Majapahit. Namun dari gambaran beberapa letusan gunung itu, tidak disebutkan sampai membuat Majapahit lenyap. Kitab Pararathon yang mencatat peristiwa-peristiwa gunung meletus tersebut pun tidak menyebutkan kalau Majapahit Sirna Ilang karena bencana itu. Beberapa sumber menyebutkan setelah 1481 masih ada keberadaan Majapahit.
Dimana sesungguhnya muncul kalimat Sirna Ilang Kertaning Bumi ini? Sebenarnya tidak ada prasasti Majapahit yang menulis tentang kalimat tersebut. Beberapa sumber menyebutkan Sirna Ilang Kertaning Bumi ada di dalam karya sastra Babad Tanah Jawi dan Serat Kanda. Terus, kalau bersumber dari karya sastra, apakah Sirna Ilang Kertaning Bumi ini sejarah atau fiksi? Lihatlah kenyataannya. Bukankah Majapahit benar-benar Lenyap. Bukankah sampai sekarang para ahli sejarah, ahli geologi benar-benar kesulitan mengungkapkan bagaimana Majapahit bisa lenyap. Sampai saat ini Keraton Majapahit juga belum ditemukan.
Tulisan ini memiliki pandangan tersendiri tentang Sejarah Sirna Ilang Kertaning Bumi. Tulisan ini tidak hanya mengulas tentang bagaimana Majapahit bisa lenyap, namun juga mencoba mengungkap mengapa atau apa yang melatarbelakangi Majapahit lenyap dan tentu juga sampai pada kapan Majapahit itu lenyap. Pandangan ini tentu tidak didasari pada jejak sejarah, sebagaimana berbagai pendapat atau teori lain yang juga tidak didasari pada bukti sejarah atau prasasti tentang masa-masa akhir Kerajaan Majapahit. Sesungguhnya sejarah sepertinya sudah tidak mampu atau kesulitan (setidaknya sampai saat ini) untuk mengungkap segudang misteri Kerajaan Majapahit.
Sirna Ilang Kertaning Bumi adalah ujung akhir dari kisah Kerajaan Majapahit. Sehingga untuk mengungkapnya, berbagai rentetan peristiwa lainnya harus diungkap atau dijelaskan terlebih dulu. Tulisan ini akan mengupas satu demi satu berbagai misteri Majapahit yang terpendam selama ini, yang pada akhirnya kisah ini akan berujung pada Lenyapnya Majapahit.
Mungkin ada yang bertanya, mengapa harus susah payah mengungkap atau mengulas peristiwa sangat lawas ini? Ini karena Majapahit adalah spirit dari Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan dari Nusantara. Majapahit adalah spirit Tiga Masa dari Nusantara.
Bukankah peninggalan-peninggalan Kerajaan Majapahit saat ini sedang dimunculkan ditengah-tengah kehidupan masyarakat? Para Arkeolog dan ahli lainnya sedang bekerja keras untuk menelusuri dan mengungkap peninggalan-peninggalan tersebut, yang pada akhirnya kerja keras ini akan sampai juga pada tujuan yang dituju, yaitu Keraton Majapahit. Di atas disebutkan Kerajaan Majapahit lenyap tanpa bekas, sementara saat ini muncul peninggalan-peningalannya, bukankah ini artinya ada bekasnya? Simaklah kelanjutannya pada bagian 2.
Oleh: pdp