Dari Riset mRNA Mendunia hingga Aksi Nyata di Desa, FKIK Unwar Perkuat Perlawanan terhadap Penyakit Tular Nyamuk

Dari Riset mRNA Mendunia hingga Aksi Nyata di Desa, FKIK Unwar Perkuat Perlawanan terhadap Penyakit Tular Nyamuk
A.A. Dewi Megawati, S.Si., M.Biomed., Ph.D.

BANGLI – Perempuan peneliti Indonesia penerima pendanaan L’Oréal–UNESCO For Women in Science 2025, A.A. Dewi Megawati, S.Si., M.Biomed., Ph.D, tak hanya berkutat di laboratorium dan jejaring riset internasional. Melalui Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Warmadewa (Unwar), ia turun langsung ke masyarakat dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) pencegahan penyakit tular nyamuk di Puri Dencarik, Bangli, Sabtu (15/11/2025).

Kegiatan ini digelar sebagai respons atas masih tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD), chikungunya, serta potensi ancaman penyakit arbovirus lainnya di tingkat komunitas. FKIK Unwar menggandeng 10 orang ibu-ibu PKK Puri Dencarik sebagai mitra utama, dengan fokus pada penguatan pengetahuan dan praktik pencegahan berbasis lingkungan rumah tangga.

Rangkaian kegiatan diawali dengan pretest, perkenalan tim dosen FKIK Unwar, penyuluhan kesehatan, hingga praktik langsung pengendalian vektor nyamuk. Materi disampaikan secara aplikatif agar mudah dipahami dan diterapkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pemaparannya, Dewi Megawati menjelaskan secara ilmiah berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi arbovirus, seperti dengue, chikungunya, dan Japanese encephalitis. Ia menegaskan bahwa penularan penyakit tersebut tidak terjadi antar manusia secara langsung, melainkan melalui nyamuk sebagai vektor.

“Nyamuk Aedes aegypti, Aedes albopictus, dan Culex memiliki siklus hidup yang sangat cepat, sekitar 9 hingga 10 hari. Bahkan genangan air yang sangat sedikit sudah cukup untuk menjadi tempat berkembang biak,” jelasnya kepada peserta.

Edukasi berbasis sains yang diberikan kepada masyarakat ini sejalan dengan kiprah Dewi di tingkat global. Pada Selasa (11/11/2025), ia terpilih sebagai salah satu dari empat perempuan peneliti Indonesia yang menerima pendanaan riset L’Oréal–UNESCO For Women in Science 2025 di Gedung Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Jakarta.

Saat ini, Dewi juga tengah mengembangkan penelitian bertajuk Terapi mRNA Antivirus Spektrum Luas untuk Penyakit yang Ditularkan oleh Nyamuk. Riset tersebut berfokus pada pengembangan terapi berbasis mRNA yang dirancang untuk menargetkan berbagai virus tropis, termasuk virus dengue.

“Harapannya, terapi mRNA ini dapat menjadi antivirus spektrum luas, sehingga tidak hanya efektif terhadap satu virus, tetapi beberapa virus sekaligus,” ujarnya. Penelitian ini dilakukan melalui kolaborasi dengan University of California, Davis, dan dinilai memiliki potensi besar sebagai terobosan baru pengendalian penyakit infeksi di negara endemis seperti Indonesia.

Sementara itu, dosen FKIK Unwar lainnya, dr. Ni Wayan Widhidewi, M.Biomed, menegaskan bahwa upaya pencegahan di tingkat masyarakat tetap menjadi fondasi utama dalam menekan laju penularan penyakit tular nyamuk.

Ia mengingatkan pentingnya penerapan 3M Plus, yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat penampungan air, serta langkah tambahan seperti penggunaan kelambu, raket pembunuh nyamuk, dan pemanfaatan tanaman pengusir nyamuk.

“Ketergantungan pada insektisida kimia saja tidak cukup dan berisiko menimbulkan resistensi nyamuk. Pendekatan biologis dan perubahan perilaku masyarakat justru sangat menentukan,” katanya.

Dalam kegiatan tersebut, tim FKIK Unwar juga memeragakan penggunaan raket pembunuh nyamuk serta menyerahkan bantuan kepada peserta. Ibu-ibu PKK diperkenalkan dengan berbagai tanaman pengusir nyamuk seperti serai wangi, lavender, zodia, rosemary, marigold, dan selasih yang mudah dibudidayakan di lingkungan rumah.

Ketua PKK Puri Dencarik, Bangli, menyampaikan apresiasi atas kegiatan tersebut. Ia menilai penyuluhan yang diberikan tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran bahwa peran keluarga—khususnya ibu—sangat krusial dalam menjaga kesehatan lingkungan.

Melalui sinergi antara riset ilmiah berkelas dunia dan edukasi langsung di tingkat masyarakat, FKIK Universitas Warmadewa menegaskan komitmennya dalam memperkuat upaya promotif dan preventif penyakit tular nyamuk, sekaligus berkontribusi pada solusi kesehatan global berbasis sains.

Editor: Ray