Menelisik Perjalanan AI dari Masa Lalu Hingga Kini

Menelisik Perjalanan AI dari Masa Lalu Hingga Kini
Foto: Ilustrasi AI. (Ist) / Sugeng Pramono , S.Par. MBA

Denpasar - Artificial Intelligence (AI) telah menjalani perjalanan luar biasa sepanjang sejarahnya, yang mengubah banyak aspek kehidupan manusia. 

Meskipun AI mungkin terdengar seperti teknologi masa depan, sejarahnya yang kaya dan perkembangannya yang pesat menjadikannya teknologi saat ini, Jumat (27/10/2023).

AI merupakan cabang ilmu komputer yang memungkinkan mesin untuk menyelesaikan tugas dan aktivitas yang biasanya dilakukan oleh manusia. 

Hal ini dicapai melalui pengumpulan dan pengolahan data menjadi informasi yang berharga, yang memungkinkan mesin untuk menjalankan tugas yang diberikan.

Sejarah AI ada sejak abad ke-20, dan istilah AI pertama kali muncul dalam sebuah penelitian, bahkan dalam dunia hiburan seperti film fantasi. 

Salah satu tonggak penting dalam sejarah AI adalah kemunculan Atanasoff Berry Computer (ABC) pada tahun 1940, yang memicu semangat ilmuwan untuk mengembangkan "otak elektronik" dan pada akhirnya menjadi AI yang kita kenal saat ini.

AI semakin berkembang ketika ilmuwan matematika Alan Turing menulis tentang kemungkinan mesin dapat meniru kecerdasan manusia dalam tulisannya yang berjudul "Computing Machinery and Intelligence" pada tahun 1950. 

Meskipun perkembangan AI sangat menjanjikan, ada periode yang disebut sebagai "Fase AI Winter" dimana pemerintah dan perusahaan yang mendanai penelitian AI menganggap bahwa kemajuan yang diharapkan tidak tercapai. 

Ini menyebabkan banyak penurunan dalam pendanaan untuk penelitian AI selama kurang lebih dua dekade sejak 1973 hingga tahun 1990.

Namun, AI bangkit kembali di akhir abad milenium, terutama di tahun 1990-an. Banyak kemajuan dicapai dalam dunia AI, peran penting pemerintah Jepang dalam pengembangan komputer cerdas turut memacu perkembangannya. 

Pada tahun 1997, mesin Deep Blue buatan IBM berhasil mengalahkan pemain catur kelas dunia, Garry Kasparov, menandai kemajuan besar dalam AI. Pada tahun yang sama, Windows mulai mengimplementasikan perangkat lunak pengenalan suara dari Dragon Systems.

AI bahkan mulai merambah ke dunia hiburan, seperti mainan anak-anak Furby pada tahun 1998, yang menggabungkan AI untuk hiburan sehari-hari. 

Selanjutnya, SONY merilis Artificial Intelligence RoBOt (AIBO) pada tahun 1999, sebuah robot berbentuk anjing yang dapat berinteraksi dengan dunia luar.

Seiring masuknya abad ke-21, penggunaan AI terus meningkat, dan informasi seputar AI semakin tersebar luas, terutama melalui film-film yang menceritakan tentang AI. 

Perusahaan-perusahaan besar seperti Google mulai mengembangkan mobil tanpa pengemudi pada tahun 2009, yang kemudian menjadi realitas pada tahun 2014.

Saat ini, AI bukan lagi teknologi masa depan, melainkan teknologi saat ini yang telah meresap ke dalam berbagai aspek kehidupan. Dari asisten virtual seperti Siri hingga berbelanja dengan bantuan Alexa, dan bahkan pencapaian AI dalam permainan seperti AlphaGo atau kehadiran robot manusia seperti Sophia, AI telah mengalami kemajuan luar biasa selama setengah abad terakhir.

Kedepannya, AI akan terus berkembang, membawa inovasi yang belum terbayangkan sebelumnya. Masa depan AI yang penuh potensi akan terus membentuk dunia kita, dan jawaban atas inovasi apa yang akan dihasilkan oleh AI dalam 20 tahun ke depan tetap menjadi misteri yang menarik. Yang pasti, AI akan tetap menjadi pilar teknologi yang memandu masa depan kita. (*)

Penulis : Sugeng Pramono 

Pemerhati Pariwisata Digital