Wayan Dobrak, Sang Penjaga Tanah Bali, Tutup Usia, "Jaga Bali Dari Alam Sana"

Wayan Dobrak, Sang Penjaga Tanah Bali, Tutup Usia, "Jaga Bali Dari Alam Sana"
Wayan "Dobrak" Sutita.

DENPASAR - Bali berduka atas kepergian salah satu tokoh yang dihormati, Wayan Sutita, SH, atau yang lebih dikenal dengan nama Wayan Dobrak. 

Sosok ini mengabdikan hidupnya untuk memperjuangkan keadilan, terutama dalam menjaga hak tanah Bali dari ancaman mafia tanah dan kepentingan pihak-pihak berkuasa.

Sebagai mantan pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang kemudian menjadi pengacara, Wayan Dobrak dikenang karena keberanian dan konsistensinya dalam membela masyarakat kecil. 

Julukan "Wayan Dobrak" diberikan berkat keberaniannya "mendobrak" ketidakadilan dan melawan praktik-praktik yang merugikan masyarakat adat.

Selain sebagai pengacara, almarhum juga dikenal sebagai penjaga budaya dan tradisi Bali, dengan keyakinan bahwa hukum harus menjadi pelindung harmoni antara manusia, adat, dan alam. 

Dalam berbagai kasus yang ia tangani, Wayan Dobrak menunjukkan keteguhan untuk memastikan tanah adat Bali tetap menjadi milik masyarakat asli, bukan dikuasai oleh pihak-pihak yang hanya mengejar keuntungan.

Kepergiannya pada hari ini meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak, mulai dari keluarga, kolega, hingga masyarakat adat yang pernah dibantunya. Nama Wayan Dobrak akan terus hidup sebagai simbol perjuangan, keberanian, dan keadilan.

Selamat jalan, Wayan Dobrak. Warisan perjuanganmu akan menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam menjaga keadilan dan kelestarian Bali. 

"Jaga tanah Bali dari Alam sana ya pak, " ungkap salah satu warga yang terpukul atas kepergiannya. (Ray)