Sidang Jero Kepisah, Terungkap Nama Leluhur Yang Jadi Bencana Hanyalah Alias

DENPASAR - Sidang kasus Jro Kepisah yang sangat dinanti untuk mengungkapkan kebenaran yang adil yang disaksikan oleh masyarakat Bali secara keseluruhan.
Dalam sidang di Pengadilan Negeri Denpasar, saksi dari Anak Agung Perbawa atas kesaksian pelapor Anak Agung Eka Wijaya mengungkapkan hal yang unik.
Ia mengatakan bahwa tidak pernah keluarga Eka Wijaya mendapatkan hasil panen dari tanah di Subak Kerdung. Perbawa merupakan paman dari Eka Wijaya yang menjelaskan bahwa Anak Agung Eka Wijaya telah diberikan kuasa sepenuhnya untuk pengurusan segala sesuatunya.
Majelis hakim juga sempat menanyakan apakah saksi memahami permasalahan yang terjadi dan mengatakan bahwa keributan ini merupakan permasalahan berupa silsilah.
Ia menyebutkan bahwa leluhur keluarganya diklaim oleh pihak terdakwa. Hakim menanyakan bahwa saksi darimana mengetahui kalo surat tersebut dipalsukan, ia menyebutkan saat mediasi yang dilakukan oleh BPN dan tanah tersebut diblokir karena atas nama Gusti Raka Ampug.
"Ya, sudah meninggal sertifikat tersebut masih atas nama Gusti Raka Ampug. Kami rembuk dan ingin menelusuri aset - aset yang ada, " sebut Saksi dihadapan Majelis Hakim, Selasa, 14/01/2025.
Saksi juga pernah menelusuri objek tanah yang disengketakan dan masih dikuasai keluarga besar Jro Kepisah.
Pada posisi menjelaskan itu, hakim terlihat curiga bahwa apakah silsilah itu dibuat setelah rapat atau darimana asal sejarah yang pihak pelapor buat menjadi silsilah.
Tentu itu akan menjadi upaya hukum yang suatu waktu dapat menjerat pihak Anak Agung Eka Wijaya yang ada dugaan membuat permufakatan jahat bila pihaknya membuat silsilah tersebut setelah rapat atau mediasi dilakukan.
"Bila ada rekayasa, ini sebaliknya harus dipertanggungjawabkan. Buka prasasti, bila ada lelintihan tentu ada prasasti keleluhuran dari keturunannya, " ujar Hakim tegas.
Pihak hakim juga menyalahkan pihak pelapor yang telah menghapus ahli waris perempuan dari Silsilah.
Menemui kuasa hukum dari Jero Kepisah Harry Suandana Putra menyebutkan bahwa nama Ampug yang dipermasalahkan selama ini terbukti dalam persidangan adalah nama alias, bukan nama asli aslinya yakni Anak Agung Putu Jambe Ampug.
"Tapi dibawah itu ada nama I Gusti Gde Raka Ampug dan alias I Gusti Gd Raka Ampug. Artinya jelas saksi menyebutkan disana adalah aliasnya bukan nama aslinya, " ungkap Harry.
Saksi juga menurut Harry, menerangkan bahwa mereka tidak memiliki prasasti dalam keluarga mereka. Dan rapat yang paling tua adalah selevel sepupu, jadi saksi mengatakan bahwa saksi atas konfisi itu tertua hanya 60 atau 70 tahun.
Dalam silsilah awal mereka tidak ada alias Gusti Gde Raka Ampug dan kemudian setelahnya terbit ada nama yang disebutkan yang emmbuat heboh jagat maya tersebut.
Terdakwa juga dikatakan keberatan dengan pernyataan saksi, leluhurnya adalah Gusti Raka Ampug yang dipakai alias dari silsilah keluarga Puri Jambe Suci.
"Ini jelas bentuk kriminalisasi terhadap klien kami, karena mereka cocoklogikan tanpa dasar yang kuat"
Ditanyakan ada tuntutan balik, dirinya menepis terlalu dini untuk berbicara seperti itu.
"Apapun hasilnya, ini negara hukum setiap segala sesuatunya ada konsekwensi hukumnya, jadi kita lihat saja nanti, " pungkasnya. (Ray)