Raih Cum Laude, dr. Agus Manik Lahirkan Model “Desa Bijak Antibiotika” untuk Tangkal Ancaman Resistensi antimikroba (AMR)
DENPASAR – dr. I Wayan Agus Gede Manik Saputra, M.Ked.Klin, Sp.MK., resmi menyandang gelar doktor dengan predikat Cum Laude setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Model Desa Bijak Antibiotika (SAJAKA) dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian Resistensi Antimikroba dengan Pendekatan One Health”, Kamis (13/11/2025), di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar.

Dalam sidang terbuka tersebut, dr. Agus Manik memaparkan gagasan inovatifnya tentang model Desa Bijak Antibiotika (SAJAKA), sebuah pendekatan berbasis kolaborasi lintas sektor untuk menekan laju resistensi antimikroba — ancaman global yang diprediksi menjadi penyebab 10 juta kematian per tahun pada 2050 jika tidak segera diatasi.
“Model SAJAKA ini menggunakan pendekatan One Health yang mengintegrasikan manusia, hewan, dan lingkungan, sehingga memberikan solusi yang menyeluruh dan berkelanjutan,” ungkap dr. Agus Manik. Ia menambahkan, kolaborasi ini memanfaatkan konsep pentahelix—sinergi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media—untuk memperkuat edukasi publik serta mendorong perubahan perilaku penggunaan antibiotik secara bijak.

Prof. dr. I Made Ady Wirawan, S.Ked., MPH., Ph.D., selaku Kopromotor I, menguji dan mengapresiasi alasan pemilihan model tersebut. “Pendekatan pentahelix memberi ruang bagi media untuk ikut berperan aktif dalam memberikan edukasi yang tepat dan masif kepada masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Kopromotor II, Prof. Dr. dr. Cokorda Bagus Jaya Lesmana, S.Ked., Sp.KJ(K), MARS., berharap penelitian ini tidak berhenti di tingkat lokal. “Kami harap dr. Agus Manik dapat melangkah lebih jauh hingga tingkat internasional, mengikuti jejak mentornya, Prof. Dr. dr. Ni Nyoman Sri Budayanti, Sp.MK(K).”

Ketua sidang, Dr. dr. I Made Muliarta, S.Ked., M.Kes., juga memberikan apresiasi atas capaian akademik luar biasa sang promovendus. “Ini penelitian yang relevan dan aplikatif. Pendekatan yang digunakan sangat komprehensif dan hasilnya punya manfaat besar bagi kebijakan pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa predikat Cum Laude diraih bukan tanpa alasan. “Dalam 2,5 tahun, dr. Agus Manik berhasil menuntaskan lima publikasi ilmiah dan enam hak kekayaan intelektual (HKI). Sebuah pencapaian yang luar biasa.”

Dalam kesempatan terpisah, dr. Agus Manik mengajak masyarakat untuk lebih bijak menggunakan antibiotik. “Penggunaan antibiotik yang tidak tepat bisa membuat bakteri menjadi kebal dan sulit diatasi. Ini bukan hanya masalah medis, tapi juga ancaman bagi keberlanjutan hidup manusia,” tegasnya.
Ia juga menyebut bahwa konsep One Health memiliki keselarasan dengan filosofi Hindu Tri Hita Karana, yang menekankan harmoni antara manusia, alam, dan sesama makhluk hidup. “Keduanya menekankan keseimbangan dan kolaborasi, dan itu yang saya terapkan dalam model SAJAKA ini,” pungkasnya. (Tim)

