Klungkung Telantarkan Cagar Budaya Tak Benda Pantai Kusamba

Klungkung Telantarkan Cagar Budaya Tak Benda Pantai Kusamba
Senderan dan jembatan jebol, susahkan akses para petani garam dan masyarakat pantai Kusamba, Klungkung.

KLUNGKUNG - Menterengnya Pusat Kesenian Bali (PKB) sisakan wilayah cagar budaya tak benda tampak seperti desa tertinggal. Penelantaran tersebut mengartikan Kabupaten Klungkung mengabaikan projectnya sendiri. 

Gurihnya garam Kusamba tak sempat membuat lidah pemerintah Klungkung melirik dimana tempat garam itu dibuat. Pemerintah Klungkung diharapkan hadir bagi masyarakat pesisir pantai Kusamba.

Abrasi yang menghantam senderan dan jembatan penghubung kegiatan petani garam kian hancur, menunggu akses jalan terputus saja. Wilayah yang sudah dikuasai Pemerintah Klungkung ini yang konon akan dikembangkan menjadi wilayah destinasi kuliner ala kedonganan belum juga terlaksana. 

Sesungguhnya SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) positif bisa dialokasikan untuk menunjang program-program pembangunan di daerah, khususnya kondisi - kondisi darurat seperti abrasi di Pantai Kusamba asal petani garam ini.

Dengan mengabaikan pembangunan kawasan dan rumah garam ini tentu dari sisi anggaran akan kembali mengulang pembangunan tersebut, yang artinya menyia-nyiakan anggaran yang telah digelontorkan diawal. Tentu ini bila terjadi akan menjadi temuan penyalahgunaan dana.

Sedangkan wilayah ini juga merupakan wilayah akses logistik bagi pulau Nusa Penida dan Lembongan.

Tentu ini harus menjadi prioritas utama dalam memperhatikan abrasi yang terjadi, karena wilayah tersebut merupakan wilayah cagar budaya tak benda yang harus terjaga dan dilestarikan. Apalagi hasil dari garam tersebut dikirim ke Jerman, Singapura, Jepang dan wilayah lainnya di mancanegara.

Ketut Serengkik seorang ibu paruh baya petani garam mengeluhkan rusaknya akses jalan satu - satunya untuk mengangkut hasil panen.

"Baru 3 hari jalan rusak, apalagi nanti putus saya bingung bagaimana ngangkut garamnya, " jelasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa sudah ada pihak Pemerintah Klungkung yang datang tapi belum pasti menjanjikan kapan akan diperbaiki.

Kemudian Kadek Kartika selaku masyarakat Pantai Kusamba, juga menginginkan segera diperbaiki.

"Masyarakat disini semakin resah, ombak kian hari kian membesar, kami takut. Dulu akses jalan ini kami swadaya, kami ingin segera perbaikan dan ini satu - satunya jalan, " keluhnya. 

Haji Mashudi selaku masyarakat pantai Kusamba yang sedang merayakan hari Nyepinya saat ini mengeluhkan hal yang serupa. 

"Kesulitan sekali dalam mengambil air untuk buat garam"

"Mohon secepatnya Pemerintah Klungkung membantu hal ini, " harapnya. (Ray)