Muhasabah Diri! Kepemilikan Dunia Sementara, Akhirat Tempat Kembali yang Kekal

DENPASAR - Di tengah kesibukan dunia yang menuntut banyak hal, manusia sering kali terlena dengan kepemilikan duniawi, rumah, harta, jabatan, hingga kekuasaan. Padahal, semua itu sejatinya hanyalah titipan dari Allah ﷻ yang pada waktunya akan kembali.
Kepemilikan sejati bukanlah apa yang dimiliki di dunia, melainkan apa yang dibawa untuk bekal di akhirat.
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ »
"Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir." (HR Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa kehidupan dunia bukanlah tempat utama bagi orang-orang beriman. Dunia adalah tempat ujian dan kesabaran, sedangkan balasan dan kebahagiaan sejati disiapkan di akhirat.
Al-Qur'an pun berulang kali mengingatkan manusia agar tidak tertipu oleh gemerlap dunia. Dalam Surah Al-Ankabut ayat 64, Allah ﷻ berfirman,
"Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan hanya permainan dan senda gurau. Dan sesungguhnya akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, kalau mereka mengetahui."
Rasulullah ﷺ juga mengingatkan,
"Jadilah kamu di dunia ini seperti orang asing atau orang yang sedang lewat."
Pesan ini mengajak kita untuk hidup dengan kesadaran bahwa dunia bukan tempat tinggal abadi. Kita hanyalah musafir yang sedang singgah sejenak.
Karenanya, mari manfaatkan apa pun yang Allah ﷻ titipkan kepada kita untuk kebaikan. Karena yang kekal bukanlah apa yang kita simpan, melainkan apa yang kita kirim untuk akhirat.
Wallāhu a‘lam.
Semoga menjadi pengingat dan sumber manfaat bagi kita semua. (Tim)