DISTANPANGAN Bali Dorong Bentuk AJJB, Guna Jaga Stabilnya Harga dan Kesejahteraan Tukang Jagal Babi
DENPASAR – Asosiasi Jagal Babi Bali (AJJB) secara resmi dibentuk atau dikukuhkan pada Minggu, 15 Desember 2024, di Kantor Perbekel Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.
Organisasi ini bertujuan memperkuat sektor peternakan, meningkatkan tata kelola pemotongan babi, serta menjaga stabilitas harga daging babi di Bali.
Dalam rapat pendirian, AJJB menyepakati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), struktur organisasi, serta langkah strategis menuju pengesahan badan hukum oleh Gubernur Bali.
I Ketut Suwitra ditunjuk sebagai Ketua AJJB, dengan I Gede Wahyu Nanda Pratama sebagai Sekretaris.
Ketua AJJB, I Ketut Suwitra, menegaskan bahwa organisasi ini lahir sebagai wadah solidaritas dan profesionalisme penjagal babi di Bali.
“AJJB ingin menstabilkan harga daging babi, bukan merusaknya. Kami berharap semua pihak dalam rantai pasok mendapat manfaat, peternak untung, pemotong tersenyum, UMKM jaya, dan masyarakat sejahtera,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga hubungan harmonis dengan peternak untuk menghindari konflik dan memastikan tata kelola yang berkelanjutan.
Dukungan Pemerintah dan Harapan Keberlanjutan
Perbekel Darmasaba, Ida Bagus Surya Prabhawa Manuaba, menyampaikan apresiasi atas pembentukan AJJB. Ia menilai langkah ini penting untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme pemotongan babi.
"Kami optimistis AJJB dapat menjadi mitra strategis desa dan pemerintah dalam memajukan Desa Darmasaba sebagai sentra pemotongan babi di Bali," ujarnya.
Pengukuhan AJJB turut dihadiri oleh Camat Abiansemal, perwakilan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali (DISTANPANGAN) serta tokoh masyarakat.
Dukungan dari berbagai pihak diharapkan mampu memperkuat posisi AJJB sebagai motor penggerak stabilitas harga dan kesejahteraan peternak babi di Bali.
Ke depan, AJJB berkomitmen menghasilkan produk daging bersertifikasi untuk meningkatkan daya saing dan menjamin kualitas, sekaligus memaksimalkan potensi sektor peternakan di Bali. (Ray)