Jokowi Tak Hadir, PDIP Tak Anggap Bagian Partai, Rakernas V Ada Indikasi Oposisi Pemerintahan

Jokowi Tak Hadir, PDIP Tak Anggap Bagian Partai, Rakernas V Ada Indikasi Oposisi Pemerintahan
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berikan pidatonya dalam Rakernas V PDIP.

JAKARTA - Untuk menentukan strategi pemilihan kepala daerah dan arah politik nasional, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar Rakernas PDIP V di Ancol, Jakarta Utara, Jumat, 24 Mei 2024. 

Dalam acara itu sepertinya tidak terlihat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putranya, Gibran Rakabuming Raka.

Rakernas ke V kali ini terdiri dari sidang-sidang komisi untuk mengevaluasi seluruh kegiatan partai selama empat tahun terakhir. Partai juga akan merumuskan langkah-langkah konsolidasi ke depan, mempersiapkan pilkada serentak, dan menyampaikan sikap politik partai. 

"Itu gambaran seluruh rangkaian acara terang," Hasto.

Agenda awal akan dihadiri langsung oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan memberikan pidato politik yang akan menjadi panduan kebijakan dalam seluruh materi Rakernas.

Tema Rakernas ke V PDI P ini adalah ‘Satyam Eva Jayate' yang memiliki arti Kebenaran Pasti Menang.

Informasi yang didapat sepertinya PDIP tidak mengundang Jokowi dalam Rakernas V di tengah renggangnya hubungan sejak pilpres 2024 lalu. Itu dikarenakan Jokowi dianggap tidak mendukung calon presiden PDIP, Ganjar Pranowo, tetapi malah mendukung Gibran sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto. Dengan kondisi itu PDIP tidak lagi menganggap Jokowi sebagai bagian dari partai.

Dalam hal ini dikutip dari beberapa media Jokowi menolak mengomentari keputusan PDIP yang tidak mengundangnya ke Rakernas, serta sikap PDIP yang tidak lagi menganggapnya sebagai kader, meskipun ia telah dua kali terpilih sebagai Wali Kota Solo, sekali sebagai Gubernur DKI Jakarta, dan dua kali sebagai Presiden berkat dukungan PDIP.

KONFRENSI PERS

Menyimak Konferensi pers sebelum pembukaan Rakernas di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Jumat (24/5/2024). 

Dalam pandangan Jamiluddin Ritonga selaku pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, menilai adanya suasana amarah dalam Rakernas V PDI Perjuangan.

Itu didasari oleh indikasi yang menegaskan kondisi tersebut. Pernyataan sikap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada awak media, Rakernas V PDIP digelar dalam momentum semangat reformasi untuk melawan sisi gelap kekuasaan.

Itu menandakan bahwa ada isyarat adanya luka bagi PDIP paska Pilpres 2024 lalu. Dan hal itu dilampiaskan melalui perlawanan terhadao rezim yang berkuasa saat ini. Selanjutnya gelaran Rakernas V PDIP juga didahului dengan membawa obor abadi  Mrapen dengan berlaru secara estafet dari Grobogan, Jawa Tengah, ke lokasi Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta.

Pandangannya bahwa ini dianggap simbol menggelorakan api perjuangan agar kadernya mampu mengalahkan egonya sendiri.

"Makna ini sebagai gambaran kecewanya petinggi PDIP terhadap kadernya yang dinilai terlalu ambisi kekuasaan," ujarnya dikutip dari beberapa media.

Sindiran ini merupakan simbol untuk mengungkap amarah terhadap kadernya yang lebih mengutamakan kekuasaan, yang sesuai dengan khas politik Indonesia, khususnya politik Jawa, terhadap penguasa, terutama di era kerajaan dahulu kala.

Yang terakhir Jamil juga menyoroti adanya puisi bertajuk 'Banteng yang Terluka' karangan Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watumbun. 

"Melalui puisi itu, Komarudin Watumbun ingin mengingatkan kader PDIP agar tidak menjadi pengecut dan penghianat. Hal ini mempertegas adanya aroma amarah yang ditujukan kepada penguasa," ungkapnya.

Tentu dengan tanda - tanda itu bisa diindikasikan bahwa PDIP akan memposisikan diri sebagai oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran. (Tim)