Falsafah Jawa Mikul Dhuwur Mendem Jero

Falsafah Jawa Mikul Dhuwur Mendem Jero
Dok : Ilustrasi / Istimewa

Mikul Duwur Mendhem Jero: Filosofi Menghormati Orang Tua dan Leluhur

Balisatuberita | Ungkapan “Mikul Duwur Mendhem Jero” adalah salah satu nilai luhur yang berasal dari budaya Jawa. Secara harfiah, ungkapan ini berarti “mengangkat tinggi-tinggi dan mengubur dalam-dalam.” Namun, maknanya jauh lebih dalam, yaitu kewajiban untuk menjunjung tinggi kehormatan orang tua atau leluhur, sekaligus menyembunyikan kekurangan atau kesalahan mereka.

Makna Filosofis

Filosofi mikul duwur mendhem jero mengajarkan pentingnya menghormati dan menjaga nama baik keluarga, khususnya orang tua dan leluhur. Ungkapan ini juga mengandung nilai-nilai tanggung jawab, rasa syukur, dan cinta kepada mereka yang telah berjasa dalam hidup kita.

1. Mikul Duwur

Bagian ini berarti menjunjung tinggi kehormatan orang tua atau leluhur. Hal ini bisa diwujudkan dengan:

Berperilaku baik agar nama baik keluarga tetap terjaga.

Menghargai jasa orang tua dan leluhur yang telah memberikan kehidupan, pendidikan, dan warisan nilai-nilai luhur.

Melestarikan tradisi dan nilai-nilai positif yang ditinggalkan oleh mereka.

2. Mendhem Jero

Bagian ini mengajarkan kita untuk menyembunyikan kekurangan atau kesalahan yang mungkin dimiliki orang tua atau leluhur. Bukan berarti menutupi kebenaran, tetapi menjaga agar hal-hal yang tidak baik tidak menjadi bahan pembicaraan atau menurunkan martabat keluarga.

Penerapan dalam Kehidupan Sehari-Hari

Filosofi mikul duwur mendhem jero dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, antara lain:

1. Menghormati Orang Tua

Menghormati orang tua tidak hanya berarti mendengarkan nasihat mereka, tetapi juga merawat mereka di masa tua, serta menjalankan kehidupan yang dapat membuat mereka bangga.

2. Menjaga Nama Baik Keluarga

Setiap tindakan yang kita lakukan mencerminkan keluarga kita. Dengan bersikap jujur, rendah hati, dan bertanggung jawab, kita turut menjaga kehormatan keluarga.

3. Melestarikan Warisan Leluhur

Warisan bukan hanya berupa harta benda, tetapi juga nilai-nilai, tradisi, dan budaya. Menjaga dan meneruskan hal ini adalah bentuk penghormatan kepada para leluhur.

4. Belajar dari Kekurangan

Alih-alih mengumbar kesalahan atau kekurangan orang tua atau leluhur, kita bisa belajar dari hal tersebut untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Relevansi di Era Modern

Di tengah kehidupan modern yang sering kali individualis, filosofi mikul duwur mendhem jero tetap relevan. Prinsip ini mengingatkan kita untuk tidak melupakan akar budaya dan tetap menghargai mereka yang telah berjasa dalam kehidupan kita.

Kesimpulan

Mikul duwur mendhem jero adalah ajaran luhur yang mengajarkan kita untuk menjunjung tinggi kehormatan dan menjaga nama baik orang tua atau leluhur, sekaligus menyembunyikan kekurangan mereka dengan bijaksana. Dengan menerapkan nilai ini, kita tidak hanya menjadi pribadi yang lebih baik, tetapi juga menjaga keharmonisan dan martabat keluarga.

Hidup yang bermakna adalah hidup yang menghormati masa lalu, menjaga kehormatan saat ini, dan mempersiapkan warisan yang baik untuk masa depan.

( sgp )