Pancoran Solas Alas Tapa Bangli, Tempat Magis memancarkan Aura Spiritual Tinggi
Tempat Penyucian Diri dan Meditasi atau Semedi
Pancoran Solas Alas Tapa merupakan tempat yang memancarkan getaran spiritual yang berlokasi di Desa peninjoan, tepatnya di Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. Nama dari Alas Tapa berasal dari kata “Alas” yang berarti hutan rimbun, dan “Tapa” yang berarti meditasi atau beryoga, yang bermakna pendekatan diri pada Tuhan untuk memperoleh kesejahteraan.
Pancoran Solas Alas Tapa ini memiliki sejarah yang unik, dikarenakan pelukatan ini bersumber dari 11 kelebutan (mata air) yang dijaga oleh sosok dewi cantik yaitu Dewi Sri, dan Ratu Bagus yang berwujud seekor harimau. Masing-masing mata air mempunyai nama yang berbeda yaitu, Tirta Surya, Tirta Candra, Tirta Alas Tapa, Tirta Julit, Tirta Widyadari, Tirta Banyumas, Tirta Barong, Tirta Sudhamala, Tirta Tunggang, Tirta Butbut, dan Tirta Mampeh.
Pancoran Solas Alas Tapa
Alas Tapa masuk dalam Babad Dalem Tarukan. Konon, menurut warga Dalem Tarukan, Bhatara yang bersemayam di Dalem Tarukan beryoga di Alas Tapa memohon kedamaian dan kesuburan, karena pada saat itu sedang terjadi peperangan.
Alas Tapa merupakan salah satu tempat khusus bagi tokoh spiritual masa lampau yang melakukan tapa yoga untuk mencapai tingkatan Moksa atau kebahagiaan lahir bathin. Pancoran Solas Alas Tapa diyakini sebagai tempat yang keramat dan disucikan dari zaman dahulu. Jika akan melaksanakan Ngaben ke Setra Agung Peninjoan di Dusun Tampuagan, warga tidak diperkenankan menggotong jenazah melintas di wilayah Alas Tapa. Warga memilih memakai jalan lain, meski jalan itu belum layak dilintasi. Semua itu dilakukan demi menghindari sesuatu buruk menimpa. Tidak hanya warga sekitar yang melukat ke Alas Tapa, tetapi ada juga yang berasal dari luar desa datang untuk menyucikan diri. Banyak pengunjung yang merasa lebih lega dan mengaku bisnisnya kian lancar setelah melakukan penglukatan di Pancoran Solas Alas Tapa.
Oleh: Tim Alas Tapa ILS2021