BELUM OPTIMAL! Pungutan Wisatawan Asing Bali Tersendat, Ribuan Hotel Masih “Diam”
DENPASAR — Program unggulan Pemerintah Provinsi Bali berupa Pungutan Wisatawan Asing (PWA) ternyata belum berjalan optimal. Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan dalam berkas arahannya, dukungan dari pelaku usaha pariwisata, khususnya sektor akomodasi, masih sangat rendah.
Dalam pertemuan bersama para pelaku pariwisata di Denpasar, Kamis (30/10), Koster menyampaikan kekecewaannya karena dari ribuan hotel yang beroperasi di Bali, baru 40 hotel yang terdaftar sebagai mitra manfaat atau endpoint pengumpulan PWA.

“Tolong para hotel, ayo ikut berpartisipasi. Yang paling banyak justru dari asosiasi agen perjalanan. Padahal hotel di Bali ini ribuan, tapi baru 40 yang kerja sama,” ujarnya dengan nada tegas, saat pengarahan Gubernur pada hari Kamis yang lalu kepada stakholder Pariwisata
Padahal, menurut Koster, Pemprov Bali telah menyiapkan insentif sebesar 3 persen bagi pelaku usaha yang aktif membantu pengumpulan PWA. Meskipun jumlahnya tidak besar, insentif tersebut diharapkan mampu menjadi pemantik semangat kolaborasi.
“Ini bukan soal besar kecilnya insentif, tapi soal kesadaran bersama membangun pariwisata Bali yang berkelanjutan,” tegasnya.
Gubernur menilai, hotel dan penginapan merupakan titik paling strategis untuk pengumpulan pungutan wisatawan asing. Interaksi langsung antara wisatawan dan pengelola akomodasi menjadi momen ideal untuk menjelaskan tujuan program ini.
“Di tempat menginap itulah momen ideal untuk menjelaskan bahwa pungutan ini bukan semata pajak, tapi kontribusi wisatawan bagi pelestarian alam dan budaya Bali,” tambah Koster.
Program PWA merupakan kebijakan inovatif Pemprov Bali sebagai bentuk kontribusi wisatawan asing terhadap pelestarian lingkungan dan budaya lokal. Namun rendahnya partisipasi para pelaku usaha akomodasi menunjukkan masih lemahnya kesadaran kolektif dalam mendukung agenda besar tersebut.

Data terakhir mencatat baru sekitar 40 unit hotel yang mendaftar sebagai pengelola endpoint, sementara jumlah akomodasi di Bali mencapai ribuan.
Koster menegaskan, dukungan penuh dari seluruh pelaku industri pariwisata menjadi kunci keberhasilan kebijakan ini. Ia berharap semua pihak aktif mengambil bagian dalam menjaga citra Bali sebagai destinasi dunia yang berbudaya dan beretika.

“Ini bukan hanya soal pungutan, tapi komitmen bersama menjaga Bali. Kalau bukan kita, siapa lagi?” tutupnya. (Ray)

