Kantor Gubernur Baru Sang Made Mahendra Bertabur Bunga

Kantor Gubernur Baru Sang Made Mahendra Bertabur Bunga
Salah satu karangan bunga ucapan selamat dari Redaksi Bali Satu Berita.

DENPASAR - Menyambut Gubernur Provinsi Bali yang baru, membuat para kolega, masyarakat, instansi, komunitas dan pengusaha mengirimkan karangan bunga selamat kepada Irjen. Pol. Drs. Sang Made Mahendra Jaya, M.H.

Mereka berharap Gubernur Bali yang baru ini kelak dapat menjalankan pemerintahan yang sesuai dengan apa yang sudah digariskan oleh Gubernur yang lalu I Wayan Koster. 

Visi 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali' adalah warisan leluhur, tetua, dan penglingsir di Bali dengan tujuan untuk menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya. Itu bertujuan untuk mewujudkan kehidupan krama dan gumi Bali yang sejahtera dan bahagia.

Apalagi Adat sudah memiliki wadahnya saat ini di bawah Majelis Desa Adat dan Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali. Banyak dari masyarakat Bali menginginkan permasalahan yang banyak saat ini dalam perubahan baru ini bisa diayomi lebih oleh Gubernur Bali yang baru.

I Wayan Koster pada waktu yang lalu juga menyampaikan bahwa Bali membutuhkan Haluan 100 tahun pembangunan untuk masa depan, karena masa depan Bali tidak boleh dilepas dan bergerak tanpa arah.

" Oleh karena itu masa depan Bali tidak boleh dilepas, tidak boleh dibiarkan bergerak tanpa arah. Ini yang bisa tangkap bahwa haluan pembangunan Bali sangat penting seperti yang diharapkan oleh ibu Megawati Soekarnoputri, " jelas Koster dalam Seminar Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 di Badung, Bali, Jumat (05/05/2023).

Ia juga menyampaikan hal tersebut menjqdi penting, agar nantinya para kepala daerah yang baru dilantik, baik gubernur maupun bupati, punya visi misi atau haluan yang baik.

Dengan konsep masa depan Bali yang bersifat ideologis yang meliputi kultural, religius, dan nasionalis, sebagai pembangunan di masa yang akan datang, karena tempo dulu alam Bali masih sangat bersih asri dan lestari karena penduduk masih sedikit. 

Hidup sangat tradisional dan alami. Tidak ada pariwisata dan yang utama adalah tidak ada penggunaan pupuk kimia serta pestisida sehingga alam betul-betul sehat.

Disamping itu manusia tempo dulu memiliki jati diri integritas dan kualitas yang sangat unggul orisinil seperti rajin, ikatan kuat bermasyarakat hati memiliki tekad sangat kuat, setia, berjuang untuk suatu prinsip, ramah loyal, hormat jujur pembela disiplin kreatif inovatif, berjiwa pemimpin, berpikir kritis komunikatif, adatif dan berjiwa artistik, " pungkas Koster pada waktu yang lalu saat menjabat. (Ray)