Denpasar Semarak dengan City Parade MNEK 2025, Perayaan Diplomasi Maritim dan Budaya Lokal

DENPASAR - Kota Denpasar diselimuti atmosfer kemeriahan pada Selasa sore dengan terselenggaranya City Parade dalam rangka Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025, 18 Februari 2025.
Acara yang berlangsung dari pukul 15.00 hingga 17.00 Wita ini menarik perhatian ribuan warga yang memadati ruas jalan utama kota, menyaksikan iring-iringan parade yang menampilkan kolaborasi unik antara budaya lokal dan persahabatan maritim internasional.
Kehadiran Tokoh Penting dan Antusiasme Warga
City Parade ini dipimpin langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., yang didampingi oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal), Laksamana Madya TNI Erwin S. Aldedharma.
Turut hadir dalam acara ini Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Irjen Pol. Purn. Sang Made Mahendra Jaya, serta sejumlah pejabat tinggi lainnya, seperti Kapolda Bali, Irjen Pol. Daniel Adityajaya, Kasdam IX/Udayana, Brigjen TNI Hartono, serta Danrem 163/WSA, Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadi Saputra.
Kehadiran tokoh-tokoh penting ini menandai eratnya hubungan antara TNI AL, pemerintah daerah, serta komunitas setempat dalam memperkuat kerja sama maritim dan budaya.
Lebih dari 500 peserta dan tamu undangan ikut serta dalam parade ini. Antusiasme masyarakat terlihat dari keramaian sepanjang rute parade, dengan warga yang berbaris di tepi jalan mengabadikan momen dengan kamera dan telepon genggam mereka.
Rute Parade dan Atraksi Budaya yang Ditampilkan
City Parade MNEK 2025 menempuh jalur strategis yang melewati ikon-ikon Kota Denpasar, dimulai dari Lapangan Korem 163/WSA, menyusuri Jl. PB Sudirman, Jl. Raya Puputan Renon, Jl. Cok Agung Tresna, Jl. IR H. Juanda, hingga mencapai garis finis di Lapangan Puputan Margarana Renon.
Parade ini menampilkan berbagai atraksi yang mencerminkan keberagaman budaya dan semangat kebersamaan, termasuk:
• Drumband Taruna Angkatan Laut
• Drumband Siswa SMA/SMK Bali
• Ogoh-ogoh khas Bali
• Gong Bleganjur yang menggema sepanjang rute
• Canang Rebong, simbol persembahan tradisional Bali
• Penari Baris yang mempertontonkan tarian sakral khas Pulau Dewata
• Tokoh pewayangan yang menambah keunikan parade
• Personel militer dari berbagai negara peserta MNEK
• Barisan siswa-siswi SMA/SMK Bali serta Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka)
Kombinasi antara unsur budaya tradisional Bali dan representasi dari militer internasional menjadikan parade ini sebagai simbol harmoni antara diplomasi pertahanan dan kebudayaan lokal.
Momentum Bersejarah: Bantuan Motor Tempel Listrik untuk Nelayan
Salah satu momen penting dalam parade ini adalah penyerahan bantuan motor tempel listrik kepada perwakilan nelayan dari Desa Pengalon, Kabupaten Karangasem, Bali.
Bantuan ini secara simbolis diserahkan oleh Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali pada pukul 15.05 Wita. Program ini merupakan bagian dari upaya TNI AL dalam mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir dan menjaga kelestarian lingkungan laut.
Perjalanan Parade: Dari Garis Start hingga Garis Finis
Tepat pukul 15.10 Wita, Kepala Staf TNI AL dan Pj Gubernur Bali secara resmi melepas peserta parade.
Dengan kibaran bendera start, rombongan mulai bergerak melewati jalur yang telah ditentukan. Suasana sepanjang rute parade begitu meriah dengan tabuhan Gong Bleganjur, aksi drumband yang dinamis, serta antusiasme warga yang bersorak menyemangati peserta.
Sekitar pukul 16.00 Wita, peserta parade tiba di Lapangan Puputan Margarana Renon, menandai berakhirnya perjalanan penuh semangat ini. Acara pun dilanjutkan dengan pertunjukan seni yang menambah kemegahan parade dan mengundang tepuk tangan meriah dari para penonton.
Makna dan Harapan dari City Parade MNEK 2025
Lebih dari sekadar pawai, City Parade MNEK 2025 menjadi simbol persahabatan maritim, diplomasi pertahanan, dan penghormatan terhadap budaya lokal.
Kolaborasi antara TNI AL, pemerintah daerah, serta komunitas seni Bali memperlihatkan bahwa kekuatan maritim tidak hanya berbicara soal keamanan, tetapi juga tentang membangun jembatan persahabatan antarbangsa.
Dengan suksesnya parade ini, diharapkan semangat persatuan dan kolaborasi internasional terus berkembang. MNEK 2025 tidak hanya memperkuat hubungan antarnegara dalam bidang maritim, tetapi juga memberikan warna baru bagi pariwisata dan budaya di Bali.
Sebagai pesan utama, parade ini menunjukkan bahwa lautan bukanlah batas yang memisahkan, melainkan jembatan yang menyatukan bangsa-bangsa di dunia. (Tim)