World War I & II
Ketika Perang antara Rusia dan Ukraina kini menghantui Dunia, maka sangat relevan untuk memutar kembali ingatan kita tentang Perang Dunia I dan II.
Oleh : I Gede Raditya Pratama Putra
Bagaimana bisa terjadi Perang Dunia I dan Perang Dunia II? Apakah penyebab utama dari pecahnya kedua Perang Dunia ini? Mengapa Perang Dunia ini bisa terjadi di beberapa negara dan hingga meluas secara cepat? Berikut ulasannya. Perang Dunia I pecah di negara-negara Eropa dalam tahun 1914 & berakhir dalam 1918. Salah satu faktor utama yang mengakibatkan peperangan negara-negara pada daerah Barat yang dipicu dari persaingan industri dan militer antara Jerman dan Inggris. Beberapa negara yang merasa memerlukan “Teman” saat berhadapan menggunakan musuh akhirnya menciptakan kubu (aliansi). Kemudian terdapat 2 kubu yg saling berhadapan, yaitu Triple Alliance & Triple Entente. Kubu Triple Alliance yg terdiri atas Jerman, Italia, dan Austria-Hongaria, dan Kubu Triple Entente yang dibuat oleh Inggris, Prancis, dan Rusia.
Franz Ferdinand (kiri) dan Revolusioner Serbia, Gavrilo Princip (kanan)
(sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Franz_Ferdinand_dari_Austria, https://id.wikipedia.org/wiki/Gavrilo_Princip)
Perang Dunia I akhirnya “pecah” pada 28 Juni 1914 ketika Putra Mahkota Austria-Hongaria, Franz Ferdinand dan istrinya Sophie ditembak mati di dalam mobil di kawasan Sarajevo. Hal ini mendorong Austria-Hongaria dengan Triple Alliance untuk menyerang Prancis. Padahal dalang di balik pembunuhan tersebut adalah seorang revolusioner Serbia berusia 19 tahun yaitu Gavrilo Princip, karena karakternya dipandang sebagai ancaman bagi kelompok revolusioner Serbia yang memiliki wilayah kekuasaan. bagian dari Austria-Hongaria.
Tanggal 30 Juli, Rusia melakukan pengerahan dan pelatihan Militer untuk persiapan perang, dan Jerman memperhatikan bahwa Rusia dan Prancis juga terikat dalam Kubu Triple Alliance . Jerman tidak ingin melawan Rusia dan Prancis pada saat yang bersamaan, jadi sangat penting untuk menarik pasukan Prancis dari perang sebelum Rusia siap berperang. Jerman menyatakan perang terhadap Rusia pada 1 Agustus 1914, dan pada tanggal 4 Agustus 1914 menyatakan perang terhadap Prancis dan Inggris.
Hal ini memicu Prancis dan Inggris akhirnya harus mau ikut serta dalam perang dan dalam waktu singkat perang meluas keseluruh Eropa. Pada Tahun 1915, Italia beralih ke Kubu Triple Entente dan meninggalkan Kubu Triple Alliance karena dijanjikan mendapatkan wilayah Dalmatia yang saat itu diduduki oleh Austria-Hongaria dalam perjanjian rahasia oleh Prancis.
Setelah itu, Turki Usmani memutuskan untuk bergabung bersama Kubu Triple Alliance karena merasa mempunyai musuh yang sama, yaitu Rusia. Dengan demikian, Perang Dunia I melibatkan dua kubu aliansi, yaitu Kubu Triple Alliance yang dimotori oleh Jerman, Austria-Hongaria, Turki Usmani, dan Bulgaria, melawan Kubu Triple Entente yang dimotori oleh Britania Raya, Kekaisaran Rusia, Prancis, Italia, dan beberapa negara lainnya.
Perang ini akhirnya meluas hingga mencakup Amerika Serikat. Amerika Serikat mengecam tragedi tenggelamnya Kapal Lusitania pada Tahun 1915 yang di dalamnya terdapat warga negaranya. Kapal tersebut ternyata tenggelam akibat ulah serangan Jerman. Amerika Serikat akhirnya memasuki medan perang dengan merapat ke Kubu Triple Entente. Rusia ternyata memilih menarik diri di tengah peperangan, tepatnya pada Tahun 1917. Penarikan diri ini disebabkan oleh situasi negaranya yang tidak kondusif.
Pada 1918, Perjanjian Brest-Litovsk lahir yang isinya menyatakan bahwa Rusia lepas tangan dari Perang Dunia I. Selanjutnya, terjadi “Serangan Seratus Hari” pada Tahun 1918 yang diluncurkan oleh Kubu Triple Entente. Garis pertahanan Jerman di Front Barat mendapatkan serangan hebat. Jerman pun akhirnya menyerah. Pernyataan kekalahan itu akhirnya diikuti oleh negara-negara lain yang tergabung di Kubu Triple Alliance. Bulgaria, Turki Usmani, dan Austria-Hongaria secara bergiliran akhirnya mengibarkan bendera putih. Perang Dunia I pun resmi berhenti pada 11 November 1918.
Kemudian Perang Dunia II berlangsung dalam kurun waktu 1939-1945 setelah 21 tahun Perang Dunia I pada 11 November 1918. Penyebab dari perang ini secara umum dikarenakan adanya konflik ideologis antara negara-negara Eropa, Amerika Serikat dan Asia. Peristiwa itu ditandai dengan berbagai aksi unjuk kekuatan maupun ekspansi militer terhadap wilayah-wilayah tertentu. Sebagian besar negara yang terlibat dalam perang akhirnya terpengaruh secara militer, sosial, budaya, politik, ekonomi, dll.
Perang Dunia II dimulai ketika Jerman dengan prinsip fasisnya menyerbu Polandia pada 1 September 1939, di bawah pimpinan Adolf Hitler. Kerajaan Inggris dan Prancis dipaksa untuk menyatakan perang.
Sejak saat itu, negara-negara lain juga mulai terlibat dalam pertempuran skala besar, karena Jerman semakin membabi buta ingin menguasai wilayah lain. Namun, Jerman tidak datang sendiri. Italia adalah sekutu mereka dari sejak akhir 1936 hingga awal 1941 melalui serangkaian perjanjian. Lalu, diikuti dengan masuknya Jepang pada Desember 1941. Jepang bergabung dengan Blok Poros untuk menyerang Amerika Serikat dan teritori Eropa di Samudra Pasifik dan sebagian besar Pasifik Barat. Blok Poros terdiri atas Jerman, Italia, dan Jepang.
Ketiga negara tersebut kemudian bergabung dalam perang melawan lebih banyak Blok Sekutu, termasuk Kerajaan Inggris, Prancis, Uni Soviet, Amerika Serikat, pemerintah nasionalis Republik Cina, Belanda, Polandia, dan beberapa negara lain yang terkena dampak pendudukan Poros.
Adolf Hitler, Pemimpin Jerman. (sumber :https://id.wikipedia.org/wiki/Adolf_Hitler )
Adolf Hitler, sebagai Führer (pemimpin) Jerman, sudah lama melancarkan serangan ke Polandia. Sebelumnya, Jerman mengadakan perundingan rahasia dengan Uni Soviet di Moskow pada 23-24 Agustus 1939, yang dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian non-agresi. Kedua belah pihak juga bermaksud untuk membagi Polandia menjadi dua wilayah, sepertiga bagian barat Polandia untuk pihak Jerman dan wilayah lainnya untuk Uni Soviet di bagian timur.
Pada tanggal 1 September 1939 pukul 00:40, Hitler memerintahkan serangan ke Polandia, yang diluncurkan pada pukul 4:45. Kerajaan Inggris kemudian mendeklarasikan perang terhadap Jerman pada 3 September 1939 pada pukul 11 pagi, dan diikuti oleh Prancis pada pukul 5 sore.
Keterlibatan Amerika Serikat dimulai pada tahun 1941. Awalnya, negeri Paman Sam ini memilih menjadi pihak yang netral. Pada tanggal 7 Desember 1941, Angkatan Laut Jepang dikirim untuk melancarkan serangan mendadak ke pangkalan angkatan laut Amerika di daerah tersebut. Tujuan dari serangan ini adalah untuk melumpuhkan Angkatan Laut AS di Pasifik, walaupun untuk sementara.
Serangan pertama di Pearl Harbor terjadi pada pukul 07:53 tanggal 7 Desember 1941 waktu Hawaii, atau pukul 03:23 tanggal 8 Desember 1941 waktu Jepang. Serangan mendadak yang dilakukan dalam waktu singkat itu menyebabkan 2.402 orang Amerika tewas dan 1.282 terluka. Bagi Jepang, serangan itu dimaksudkan untuk memudahkan penaklukan Sekutu, yaitu Kerajaan Inggris, Belanda, dan Prancis.
Pada 11 Desember 1941, secara bergantian, Jerman dan Italia menyatakan perang terhadap Amerika Serikat, dan Amerika Serikat menanggapinya dengan deklarasi serupa. Amerika Serikat secara resmi memasuki Perang Dunia II, bergandengan tangan dengan negara-negara sekutu lainnya, baik di Pasifik maupun di Eropa. Pada tahun 1945, Poros mulai didorong mundur oleh pasukan Sekutu. Jerman di ambang kekalahan, Hitler memilih bunuh diri pada 30 April 1945 bersama istrinya Eva Braun.
Pada tanggal 8 Mei 1945, Jerman ditaklukkan oleh Sekutu dan mengumumkan penyerahannya. Kekalahan Jerman menjadi penyebab kekalahan anggota blok Poros lainnya. Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki pada awal Agustus 1945. Peristiwa ini menyebabkan Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945.
Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan Blok Poros. Pada 9 September 1945, Jepang secara resmi menandatangani dokumen gencatan senjata. Selain pihak Jepang, perwakilan negara-negara sekutu juga ikut menandatangani dokumen tersebut. Perang Dunia II merupakan perang paling besar yang pernah terjadi sepanjang sejarah. Lebih dari 55 juta masyarakat menjadi korban dari perang ini. Angka ini termasuk 6 juta penduduk Uni Soviet yang tewas di kamp konsentrasi Nazi.