Rombongan Delegasi World Water Forum Terpukau Lihat Keindahan DTW Jatiluwih

Rombongan Delegasi World Water Forum Terpukau Lihat Keindahan DTW Jatiluwih
Delegasi WWF kunjungi stand UMKM di Jatiluwih Bali.

TABANAN -  Delegasi World Water Forum (WWF) ke-10 tahun 2024 asal Morocco, Prancis, Belanda , Jepang, India dan Indonesia sangat takjub saat menyaksikan hamparan sawah terasering di DTW Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, Kamis (24/5). 

Rombongan tiba sekitar pukul 11.00 WITA dan hadir pula di tengah rombongan Teguh Ungsiadi salah satu tokoh Water Forum. 

Rombongan disambut langsung oleh Manajer DTW Jatiluwih, I Ketut Purna, yang didampingi oleh Perbekel Jatiluwih, I Nengah Kartika, dan Pekaseh Subak I Wayan Mustra.  

Manajer DTW Jatiluwih, I Ketut Purna, mengarahkan rombongan menuju Subak Jatiluwih. Mereka menyusuri jalan Subak sambil mendengarkan penjelasan tentang kondisi Subak Jatiluwih, mulai dari sejarahnya yang merupakan warisan turun-temurun dari leluhur masyarakat Desa Jatiluwih, hingga detail tentang luasnya hamparan sawah terasering, pengolahan sawah, sistem Subak yang masih lestari, dan harga gabah setelah panen.

Selama berkeliling Subak, para delegasi terlihat terpesona, terutama saat tiba di spot foto yang disiapkan di tengah sawah. Mereka memanfaatkan momen tersebut untuk berfoto selfie dan foto bersama. Setelah berkeliling, rombongan dijamu dengan makan siang bersama.

Mereka menyatakan kekagumannya terhadap keberlanjutan sistem Subak di Jatiluwih. "Subak sistemnya sangat bagus dan harus diwariskan kepada anak cucu," ungkapnya. 

Mereka juga mengaku kagum dengan terasering dan padi merah yang ada di Jatiluwih.

Sementara itu Manajer DTW Jatiluwih, I Ketut Purna, mengungkapkan bahwa delegasi WWF sangat mengagumi sistem pertanian yang ada di Jatiluwih. "Meskipun pertanian mereka lebih baik, mereka tetap menunjukkan ketertarikan mereka terhadap Subak, bahkan ingin belajar lebih banyak tentang pertanian di desa kami ini," paparnya. 

 

Mereka juga sangat antusias menerima penjelasan dari pihak DTW Jatiluwih mengenai sistem irigasi yang diterapkan di Jatiluwih. 

Di acara tersebut di buka juga beberapa program UMKM dari produk hasil dari desa setempat seperti beras merah, kerajinan serta makanan lokal setempat. 

Salah satu tamu yang kamu temui Ms Wong dari America Serikat bahkan sudah 3 kali mengunjungi Jatiluwih setiap berkunjung ke Bali, dia menyampaikan kekaguman nya akan keindahan alam dan lingkungan yang ada di sana. 

Dengan maraknya restauran yang dibangun sekarang ini di sekitar Jatiluwih kita berharap tidak akan mengurangi keindahan alam di sana dan tidak akan mengurangi penilaian dari UNESCO terkait penilaian dan evaluasi untuk tetap menjaga menjadi salah satu warisan dunia yaitu World Heritage Site. 

Dibawah kepemimpinan Manager DTW Jatiluwih yang baru kita harapkan akan tetap terjaga dan menjadi salah satu ICONIC di Tabanan yang tetap bertahan di dunia. (ABM)