PT BIBU Bantah Isu Hoaks Soal Bandara Bali Utara, Tegaskan Proyek Tetap Berjalan

DENPASAR – PT BIBU Panji Sakti akhirnya angkat bicara menanggapi sejumlah isu miring yang beredar luas di masyarakat terkait proyek pembangunan Bandara Internasional Bali Utara.
Klarifikasi ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT BIBU, Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo, dalam wawancara bersama awak media Gatra Dewata, menyusul viralnya sebuah podcast yang memunculkan spekulasi dan kesalahpahaman di publik.
Menurut Erwanto, berbagai informasi yang menyebut proyek ini sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) tidaklah benar. "Saat ini, Bandara Internasional Bali Utara belum masuk dalam daftar PSN. Informasi yang menyatakan sebaliknya adalah tidak akurat," tegasnya.
Ia juga meluruskan kabar soal pendanaan proyek, dengan menyebut bahwa pembiayaan bersumber dari investor swasta lintas negara, terutama mitra dari Tiongkok. Proses penandatanganan kesepakatan pendanaan telah dilakukan di KBRI Beijing pada 9 November 2024.
Lebih lanjut, Erwanto menepis anggapan bahwa pemerintah daerah tidak dilibatkan dalam perencanaan. Ia memastikan bahwa Pemprov Bali mengetahui dan mengikuti perkembangan proyek. “Pada kunjungan Menko PM ke Bali bulan lalu, Gubernur bahkan mengutus salah satu Kepala Dinas untuk hadir atas undangan kami,” jelasnya.
Terkait kelengkapan legalitas, Erwanto memastikan bahwa dokumen seperti AMDAL, izin lokasi, hingga penetapan lokasi sudah dipenuhi dan disertakan dalam pengajuan resmi. Ia juga memberikan konteks terkait podcast yang sempat menimbulkan kegaduhan. “Kami ingin menyampaikan bahwa harapan masyarakat Bali Utara atas janji kampanye Presiden sedang dalam proses nyata,” ujarnya.
Ia bahkan secara terbuka menantang siapa pun yang menuding PT BIBU menyebarkan informasi palsu. “Kalau ada yang menuduh kami menyebarkan hoaks, sebutkan satu saja informasi yang tidak benar dari kami,” tantangnya.
Dalam hal struktur bisnis, Erwanto menjelaskan bahwa meski menggunakan sistem turn key dengan mitra asing, seluruh saham PT BIBU Panji Sakti tetap sepenuhnya dimiliki oleh putra-putri bangsa. "Perusahaan ini milik anak bangsa, tidak ada penyertaan saham asing di dalamnya,” katanya.
Ilustrasi
Erwanto juga menyoroti potensi dampak ekonomi proyek, termasuk penciptaan lebih dari 200 ribu lapangan kerja baru. Ia memastikan keterlibatan masyarakat lokal menjadi prioritas, antara lain melalui pelatihan vokasi hasil kerja sama dengan para kepala desa.
Sementara itu, merespons argumen bahwa Bandara Ngurah Rai masih mencukupi, Erwanto menyebut kapasitas bandara yang ada sudah tidak berkembang signifikan dan kerap mengalami kepadatan.
Ia menegaskan bahwa proyek Bandara Bali Utara bukan sekadar wacana. "Begitu peletakan batu pertama dilakukan, kami hanya butuh waktu tiga bulan untuk menyelesaikan DED (Detail Engineering Design), lalu pembangunan fisik langsung dimulai," tutupnya.
Pernyataan ini menjadi upaya PT BIBU untuk meluruskan informasi yang berkembang dan mengajak publik agar mendukung pembangunan infrastruktur strategis demi pemerataan ekonomi di Bali Utara. (Ray)