Menyusuri Keindahan Tersembunyi Air Terjun Goa Gong di Desa Sulangai

Menyusuri Keindahan Tersembunyi Air Terjun Goa Gong di Desa Sulangai
Air Terjun Goa Gong Desa Wisata Sulangai.

BADUNG - Mencari destinasi alam liar dengan petualangan yang baru dan menyegarkan dari hanya sekedar ke mall di kota, ada baiknya mencoba mencari hiburan baru dengan berpetualang ke alam di desa yang masih asri namun tertata rapi.

Kali ini tim petualangan Gatra Dewata Group menyusuri Air Terjun Goa Gong di Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali.

Suasana bentang alam yang menyejukan saat sampai di objek wisata Air Terjun Goa Gong setelah melewati jalan setapak berliku, membuat suasana hati seketika damai melihat luapan air yang terkesan jatuh dari langit surga loka.

Air terjun yang berada di wilayah Desa Adat Batu Lantang, Desa Sulangai dengan ketinggian mencapai 10-15 meter jatuh yang membuat deburan air yang deras dari ketinggian, percikannya membikin suasana makin sejuk yang menambah kesan bagi pelancong untuk berfoto riang gembira.

Untuk lokasi, Air Terjun Goa Gong bisa ditempuh dari Denpasar sejauh 40 kilometer dalam waktu sekitar satu jam. Bunga - bunga liar yanv sulit ditemui di daerah perkotaan membuat suasana alamnya semakin lekat dihati.

Untuk mencapai lokasi kita harus menuruni 100 anak tangga lagi untuk bisa sampai di lokasi utama. Dan tidak perlu khawatir, medan ke lokasi tersebut tidak terlalu terjal (curam) dan tangga sudah dilengkapi reling atau pembatas.

Menemui I Nyoman Sumadana selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sulangai.

*POKDARWIS merupakan sebuah organisasi masyarakat yang dibentuk pertama kali di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali oleh pemerintah dengan tujuan pelestarian tempat-tempat wisata di Indonesia (28 September 2015).

Ia menerangkan bahwa objek wisata ini dengan nama Air Terjun Goa Gong di Desa Wisata Sulangai memiliki nama dikarenakan Goa yang artinya Gua atau lubang alam alami, Gong artinya pada waktu tertentu (hari baik) air terjun itu mengeluarkan suara seperti Gong (alat musik tradisional).

"Dibelakang air terjun ini ada gua alami, dan pada hari tertentu suara air terjun ini menggema seperti suara gong, " ungkap Nyoman pada awak media, Sabtu (01/02/2025).

Untuk kunjungan yang sering mengunjungi objek wisata ini berasal dari tamu Warga Negara Asing (WNA)

"Tamu - tamu 'backpacker' mancanegara yang banyak mengunjungi, walau beberapa wisatawan lokal ada yang datang juga, " sebutnya.

Ia juga menyebutkan perjuangan dari Perbekel Desa Sulangai untuk membuat akses dari atas menuju objek wisata bisa terlaksana dengan baik. Akses parkiran atas sampai objek wisata air terjung Goa Gong ini terbentang jalan setapak dengan semen beserta pengaman setapak dan beberapa toilet untuk pengunjung.

"Ada juga tempat untuk berselfie ria diatas bangunan toilet, " jelasnya.

Infrastruktur ini diperkirakan akan rampung di tahun 2025, yang meliputi penataan parkir dan lainnya. 

"Wisatawan masih tetap bisa datang kesini dengan tiket buka jam 9.00 pagi sampai jam 16.00 sore hari, " pungkasnya. (Ray)