Letjen TNI Mohamad Hasan Dimutasi, Dari Pangkostrad ke Dankodiklad

Letjen TNI Mohamad Hasan Dimutasi, Dari Pangkostrad ke Dankodiklad
Letjen TNI Mohomad Hasan. (Foto: Dok. Istimewa )

JAKARTA - Pangkostrad Letjen TNI Mohomad Hasan Dimutasi Jabat Dankodiklad Jabatan Letjen TNI Mohomad Hasan yaitu Panglima Kostrad (Pangkostrad) berganti. Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan (SKep) Panglima TNI Nomor Kep/1545/XII/2024 yang dibenarkan oleh Pusat Penerangan (Puspen) TNI kepada wartawan di Jakarta, Senin, (9/12).

Dalam surat keputusan disebutkan bahwa Letjen TNI Mohomad Hasan akan dimutasi dan menjabat Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Dankodiklad) menggantikan Letjen TNI Widi Prasetijono yang nanti akan menjadi Dosen Tetap di Universitas Pertahanan (Unhan).

Total dalam surat keputusan tersebut terdapat 300 Perwira Tinggi (Pati) yang bertugas di lingkungan TNI yang dimutasi. Di lingkungan TNI AD sendiri ada daftar 4 Panglima Kodam (Pangdam) yang juga dimutasi yaitu Pangdam XII/Tanjungpura (Tpr), Pangdam XIII/Merdeka (Mdk), Pangdam VI/Mulawarman (Mlw) dan Pangdam XIV/Hasanuddin (Hsn). Letjen TNI Mohomad Hasan adalah lulusan Akademi Militer 1993 dari korps Baret Merah, Kopassus ini memecahkan rekor menjadi Pangdam termuda di Indonesia dengan usia 52 tahun.

Karir militer Mohamad Hasan dimulai ketika menjadi pengawal Presiden Jokowi dengan jabatan sebagai Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Mohamad Hasan cukup lama menjadi Paspampres, yakni sejak 5 Februari 2016 hingga 12 Januari 2018.

Dari Istana, putra daerah Sumatera Barat yang berasal dari Candung, Agam ini kemudian mendapat tugas sebagai Danrem 061/Surya Kencana pada 2018 hingga 2019. Setelah menjabat Danrem 061/Surya Kencana kariernya semakin moncer.

Mohamad Hasan kemudian diangkat menjadi Wadanjen Kopassus periode 2019-2020. Puncaknya, ia menduduki kursi nomor satu di satuan Baret Merah, yakni Danjen Kopassus (2020-2021) yang kala itu menggantikan Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa yang dipercaya sebagai Pangdam XVIII/Kasuari Papua Barat.

Selama menjadi anggota TNI, Mohamad Hasan banyak mendapat penugasan di daerah rawan. Pada tahun 1995 ia pernah bertugas dalam Operasi Timor Timur. Kemudian Operasi Irian Jaya pada tahun 1995, dan Operasi Nemangkawi tahun 2019.

Tak hanya di dalam negeri, Mohamad Hasan juga beberapa kali mendapat penugasan ke luar negeri. Seperti penugasan ke China pada tahun 1996, 2002, 2005, 2016, dan 2017. Penugasan ke Malaysia pada tahun 1996, 2016, dan 2017. Penugasan ke Jepang tahun 2003, 2006, dan 2016. Penugasan ke Vietnam tahun 2003 dan 2006. Penugasan ke Turki tahun 2016 dan 2017.

Tak hanya Asia, Mohamad Hasan juga pernah menjajal wilayah Eropa, seperti Perancis tahun 2003 dan 2006, Yunani tahun 2003, Belgia tahun 2005, 2006, dan 2016. Di tahun yang sama ayah dua anak ini juga pernah ditugaskan ke Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Belanda, Rusia, Iran, India, Laos, Korea Selatan, dan Filipina. Terakhir ditugaskan ke Australia tahun 2017.

Mohamad Hasan pun tercatat menyandang sejumlah brevet dari dalam dan luar negeri selama menjalani karier militernya. Brevet itu didapatkannya ketika menduduki sejumlah posisi strategis di TNI AD yaitu Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Free Fall, Brevet Para Utama, Brevet Pemburu, Brevet Kualifikasi Penanggulangan Teror (Gultor), Pin Alumni Seskoad, Pin Setia Waspada Paspampres, Special Operator Insignia (US Marine Corps), Basic Parachutist Badge (US Army), Basic Parachutist Badge (Royal Thai Army), Master Parachutist Badge (Singapore Army), Special Forces Distinctive Unit Insignia (US Army). (rr)