FAJI Bali Silaturahmi ke KONI Bali, Perkuat Sinergi untuk Sport Tourism
DENPASAR - Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Bali terus melangkah maju dalam memajukan olahraga arung jeram sekaligus mendukung visi Bali sebagai destinasi sport tourism.
Langkah terbaru FAJI Bali adalah melakukan kunjungan silaturahmi ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Bali, dengan tujuan mempererat kerja sama demi pengembangan olahraga dan potensi pariwisata berbasis olahraga.
Ketua FAJI Bali, I Wayan Suweca, menjelaskan visi besar organisasi yang dipimpinnya, termasuk berbagai program strategis yang telah dijalankan.
“Kami berharap KONI Bali dapat memberikan dukungan penuh, khususnya dalam pembinaan atlet dan penyelenggaraan kejuaraan, sehingga Bali dapat menjadi pusat olahraga arung jeram di Indonesia,” ujarnya, Jumat (03/01/2025).
Langkah Nyata FAJI Bali
Sejak didirikan pada 2022, FAJI Bali telah aktif menjalankan berbagai program untuk mengembangkan olahraga arung jeram di lima kabupaten/kota, yaitu Karangasem, Klungkung, Denpasar, Badung, dan Gianyar.
Beberapa kegiatan utama yang telah dilaksanakan meliputi:
• Kejuaraan Daerah (Kejurda) FAJI Bali Cup 2023
Diadakan di Sungai Ayung, Bongkasa, Badung, ajang ini melibatkan 22 tim dari lima kabupaten/kota. Tim putri Kota Denpasar menjadi juara dalam kompetisi yang berlangsung pada Mei 2023.
• Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk Menjaring Atlet Baru
FAJI Bali telah menggelar Bimtek di Karangasem dan Klungkung untuk melatih calon atlet dari usia muda. Program ini akan diperluas ke Denpasar dan Badung dalam waktu dekat.
• Sosialisasi ke Sekolah-sekolah
Sebagai upaya menemukan bakat baru, FAJI Bali secara aktif melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk memperkenalkan arung jeram sebagai olahraga yang menarik dan berpotensi berprestasi.
• Peningkatan Kompetensi Pemandu Wisata
Guna mendukung sport tourism, FAJI Bali menetapkan standar kompetensi bagi pemandu wisata arung jeram. Hal ini bertujuan menjamin keselamatan dan meningkatkan kualitas layanan wisata olahraga di Bali.
Persiapan Menjadi Tuan Rumah Ajang Internasional
I Wayan Suweca juga menyatakan harapannya agar Bali dapat ditunjuk sebagai tuan rumah International Rafting Federation (IRF) pada akhir 2025.
“Kami optimistis dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, Bali bisa menjadi destinasi sport tourism yang berdaya saing global,” tambahnya.
Saat ini, FAJI Bali memiliki 36 atlet dari lima kabupaten/kota. Ke depan, organisasi ini berencana memperluas cakupan ke daerah lain, seperti Tabanan, Bangli, dan Buleleng, guna menjaring lebih banyak atlet berbakat.
FAJI Bali juga aktif melibatkan sponsor dan komunitas pengusaha untuk mendukung pembinaan atlet, mengingat biaya menjadi atlet arung jeram cukup tinggi.
“Kami bersyukur banyak pihak swasta yang mendukung upaya ini,” tegas Wayan Suweca.
Harapan untuk Dukungan Pemerintah
FAJI Bali berharap Pemerintah Provinsi Bali dan KONI Bali memberikan dukungan penuh, baik dari sisi anggaran maupun fasilitas, agar olahraga arung jeram bisa berkembang pesat.
“Selain meningkatkan prestasi, arung jeram juga memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan, sehingga mendukung sport tourism di Bali,” tutupnya.
Dengan sinergi yang kuat antara FAJI Bali, KONI Bali, dan pemerintah, olahraga arung jeram di Bali diharapkan mampu membawa dampak positif bagi pengembangan olahraga dan pariwisata di Pulau Dewata. (Ray)