Dukung Pasangan Petahana, Gede Suamba : Utamakan Kesolidan PDIP Tabanan

Dukung Pasangan Petahana, Gede Suamba : Utamakan Kesolidan PDIP Tabanan
Kader Senior PDIP Tabanan, I Gd Suamba

TABANAN - Keputusan kader militan yang juga mantan Ketua PAC PDIP Kediri, Nyoman Mulyadi, mendaftarkan diri sebagai calon Bupati Tabanan melalui Partai Golkar, berujung pemecatan oleh Ketua DPC PDIP Tabanan, Komang Sanjaya.      Hal ini menjadi topik yang menghangat di pusaran PDIP Tabanan.

Menanggapi situasi ini, seorang kader senior, I Gd Suamba mantan ketua korcam PDI kec pupuan thn 1992 sampai 2002, yang sekarang menjadi PAC PDI menilai fenomena seperti ini adalah wajar.

"Namanya isu Demokrasi dimasa mendekati momen pemilihan itu hal yang biasa terjadi. Pimpinan Partai yang mesti bersikap lebih dulu, apakah pak Mulyadi sudah diluar rel atau masih didalam.                                                                Tetapi kembali, itu kan hak individu seseorang untuk bisa muncul menjadi calon," ujarnya.

"Kemarin di media masa saya melihat Nyoman Mulyadi kan sudah ber KTA partai Golkar.

Posisi beliau sebagai mantan Ketua PAC PDIP juga punya basis masa yang kuat di Kecamatan Kediri. Ini tentu berpengaruh pada PDIP.

Tapi, tetap kita menghormati hak beliau untuk mencalonkan diri sebagai calon Bupati dari partai lain," ucapnya.

Terkait isu Edi Wirawan tidak terpilih lagi sebagai pasangan Komang Sanjaya dalam ajang pemilihan Bupati mendatang, dirinya tetap berharap itu tidak terjadi.

"Sebenarnya saya berharap pasangan ini tetap solid, pertahankanlah paket ini.                      Apalagi pada ajang Pilpres kemarin, Tabanan sudah berhasil meraih suara tertinggi untuk PDIP," harapnya 

"Orang yang sudah berjasa pada momen Pemilu kemarin juga perlu dipertimbangkan oleh DPP, agar tidak terjadi kecemburuan sosial dan merongrong kesolidan yang ada di PDIP Tabanan," jelasnya.

Mekanisme untuk penentuan calon peserta dalam ajang Pemilu saat ini lebih pada kehendak seseorang dan pemegang kekuasaan.

"Kalau dulu, peran ranting partai itu sangat dihargai dan dihormati, diberi hak untuk mengajukan nama-nama calon.

Tapi saat ini kan, yang saya lihat aspirasi kader dibawah kan tidak diindahkan, tidak didengar. Tidak terjadi kaderisasi, karena penetapan calon semua ditentukan dari atas.

Demokrasi yang ada jadi tidak murni berlaku di partai PDIP saat ini," keluhnya.

"Kembali lagi, saya berkeinginan agar paket Sanjaya - Edi Wirawan di Tabanan ini tetap dipertahankan, agar kesolidan didalam PDIP Tabanan tetap bisa terjaga," pungkasnya. (Tim)