Pengamat Militer Imbau Pengamanan KTT AIS Libatkan Pecalang sebagai Kearifan Lokal
Denpasar | Pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States (KTT AIS) perlu melibatkan Pecalang. Hal itu agar kegiatan yang digelar di Nusa Dua, Bali selama dua hari 10-11 Oktober 2023 berjalan lancar karena masyarakat ikut membantu menjaga keamanan.
Ketua DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Hankam dan Siber Susaningtyas NH Kertopatim mengatakan, persiapan pengamanan KTT AIS diharapkan mampu maksimal. Dalam setiap penyelenggaraan.
Perempuan yang akrab disapa Nuning ini mengatakan, dalam setiap penyelenggaraan operasi diharapkan semuanya berjalan aman dan lancar. “Untuk mewujudkan hal tersebut, sinergitas dan kerja sama antara TNI-Polri sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Mantan anggota Komisi l DPR ini menyebut TNI-Polri mengerahkan 15.581 personel dengan rincian 11.099 TNI dan 4.482 personel Polri untuk mengamankan penyelenggaraan KTT AIS Forum 2023 di Nusa Dua, Bali.
“Seperti kita ketahui Polri mengembangkan metode pengamanan mutakhir tentunya melakukan kerja sama dengan TNI dan posko-posko pengamanan agar terlaksana dengan baik,” tuturnya.
Pengamat militer dan intelijen ini menambahkan, dengan kekuatan pengamanan bersama TNI bisa mengamankan KTT AIS Forum yang merupakan negara pulau dan kepulauan.
“Saran saya, sebaiknya metode dan sistem pengamanan daerah harus mengikutsertakan Pecalang sebagai kearifan lokal, sehingga serta merta seluruh unsur masyarakat membantu pengamanan perhelatan besar ini,” ucapnya.
Berita: Gate 13 | Foto: Ist. | Tim