Jelang MNEK 2025, Pangkoarmada II Tinjau Pelabuhan Benoa dan Nusa Dua

Jelang MNEK 2025, Pangkoarmada II Tinjau Pelabuhan Benoa dan Nusa Dua
Pangkoarmada II Laksamana Muda Ariantyo Condrowibowo, didampingi Danguspurla Koarmada II Laksamana Pertama Amrin Rosihan melakukan survei lokasi pelaksanaan MNEK 2025, Bali, Sabtu (1/2). (Foto: Dok. Dispen Koarmada II)

Jakarta | Balisatuberita-Pangkoarmada II Laksamana Muda Ariantyo Condrowibowo, didampingi Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II Laksamana Pertama Amrin Rosihan, meninjau sejumlah lokasi yang akan digunakan dalam latihan bersama Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) di Bali, Sabtu (1/2).

Kegiatan peninjauan lokasi yang berlangsung dari 1-3 Februari, bertujuan memastikan kesiapan sarana dan prasarana yang akan mendukung pelaksanaan latihan multilateral ke-5 tersebut.

Ariantyo dan Amrin melakukan survei langsung terhadap sejumlah lokasi di kawasan Pelabuhan Benoa dan kompleks ITDC Nusa Dua, yang akan menjadi pusat kegiatan, seperti pembukaan MNEK 2025, International Fleet Review (IFR), gala dinner, dan International Maritime Security Symposium (IMSS).

Baca Juga: Panglima TNI Tinjau Keamanan Prajurit di Republik Demokratik Kongo

Ariantyo menegaskan pentingnya koordinasi yang matang agar kegiatan berskala internasional ini dapat berjalan dengan optimal.

“Kami ingin memastikan setiap lokasi siap digunakan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Selain itu, koordinasi dengan pihak terkait juga terus dilakukan agar semua aspek berjalan lancar,” ujarnya, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada II, Selasa (4/1).

Beberapa waktu lalu, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menyebutkan TNI AL mengundang 58 negara untuk dapat terlibat MNEK 2025 di Bali. Namun, sampai saat ini baru 38 negara yang mengonfirmasi untuk berpartisipasi dalam latihan. Rinciannya, 21 negara mengirimkan kapal perang dan 17 lainnya hanya observer.

“(Rangkaian) Kegiatannya nanti berupa Encap, membangun fasilitas umum, jalan, rumah ibadah, sekolah, perbaikan terhadap MCK. Pokoknya membantu masyarakat intinya dan ini bergotong royong,” jelas Ali, di Jakarta, Jumat (3/1) lalu.

Baca Juga: KSAD Sebut Program Makan Bergizi Gratis Berpotensi Tingkatkan Ekonomi Daerah

“Kemudian medical civic action, kita selalu laksanakan untuk membantu pengobatan massal dan umum, kemudian bantuan sembako, Apabila terjadi bencana, ini (melatih) bagaimana kita mengirim, menurunkan bahan-bahan kontak atau bangunan untuk memperbaiki rumah-rumah terkena bencana dalam waktu cepat. Nah, ini harus dipadukan antara angkatan laut,” sambungnya.

Adapun daftar 21 negara yang mengirimkan kapal perang terdiri dari Rusia (3 unit), Cina (1 unit), Amerika Serikat (1 unit), Iran (2 unit), Prancis (1 unit), Australia (1 unit), Jepang (1 unit), India (2 unit), Malaysia (2 unit), Pakistan (1 unit), Filipina (1 unit), Singapura (2 unit), Thailand (1 unit), Inggris (1 unit), Vietnam (1 unit), dan Korea Selatan (1unit).

Sedangkan 17 negara lainnya yang hanya observer meliputi Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, Kanada, Chili, Kolombia, Irak, Italia, Kenya, Laos, Belanda, Selandia Baru, Saudi Arabia, Turki, Uni Emirat Arab, dan Qatar. (Tim)