Monopoli Kue Wisatawan Tiongkok, Jaringan Beraksi Bawah Tanah

Monopoli Kue Wisatawan Tiongkok, Jaringan Beraksi Bawah Tanah
Toko oleh - oleh untuk wisatawan Tiongkok.

BADUNG - Sidak Satpol PP Provinsi Bali terhadap kelakuan toko China yang diduga merekayasa monopoli wisatawan Tiongkok dengan jual murah dan bersubsidi kembali dilakukan setelah adanya dengar pendapat dengan pihak ASITA Bali.

Rombongan wisatawan Tiongkok tiba di Bali dengan menggunakan agen yang sudah dipersiapkan khusus dalam jaringannya, seperti Bali shanti Tour & Travel, Bidadari Tour & Travel dan Alexander Tour & Travel, diduga bermain untuk membawa wisatawan Tiongkok singgah ke Mimpi Indah Latex yang termasuk Onbase group.

Dengan fee yang menggiurkan dan upaya memonopoli pasar Tiongkok, mereka juga dikabarkan membawa wisatawannya ke Royal Jewelry yang diduga memberikan fee hampir 40%. 

Tentu ini membuat mati pasaran perhiasan asli Bali yang ada, ukiran perak asal Bali tentu menjadi tidak ada peminatnya bila sudah ditentukan jalur - jalur mana saja wisatawan dibawa oleh agen travel yang bermain disana.

Kue yang tidak terbagi inilah yang kelak akan menjadi konflik kedepannya bagi pengrajin Bali. Pemerintah harusnya bersikap lebih tegas terhadap perjanjian - perjanjan antar mereka yang merugikan masyarakat Bali. 

Menemui pemilik New Bidadari Tour Idris, membantah semua apa yang diduga dilakukan oleh travel agennya. Kasus Travel yang diduga melakukan upaya monopoli ini, membantah pertanyaan awak media.

Ia membantah bahwa usahanya melakukan upaya manipulatif kue pariwisata Tiongkok. 

" Semua masih kebagian, banyak agen Travel tidak kami saja, " ujarnya, Selasa (15/08/2023), di kantornya.

Menanyakan bahwa tidak adanya ke wilayah pariwisata, dirinya menyebutkan, " Coba cek Ke Bongkasa, Ubud, kintamani "

" Kalo mau dibuka saja semua penjual latex itu, mereka tidak punya tamu tapi ingin tamu tambah banyak lagi, " sebutnya.

Kemudian melipir ke Royal Jewelry di Bypass Tohpati. Ditemui oleh orang yang mengaku bernama William, ia merupakan manager operasional dari toko Royal Jewelry.

Ia menolak untuk direkam, menanyakan soal adanya upaya jual beli kepala pasar Tiongkok, dirinya mengaku tidak mengetahui hal itu. Ia menolak karena kondisi saat ini sangat sepi.

" Lihat aja pak, kita sepi sekali. Penjualan sepi juga, tidak ada pasar untuk Tiongkok saat ini "

Ia juga menunjukan bahwa ruangan - ruangan menggunakan lampu kecil - kecil agar mampu untuk menghidupi ruangan toko.

Menanyakan bahan baku penjualan, dirinya menyebutkan bahwa ia menjual mutiara asal lombok.

Kemudian menanyakan soal fee 40%, dirinya mengakui tidak ada seperti itu, padahal berbeda dengan yang dinyatakan oleh pemilik agen travel. (078)