Koordinator Staf Khusus Mendagri Memberikan Kuliah Umum di Dwijendra University.

Koordinator Staf Khusus Mendagri Memberikan Kuliah Umum di Dwijendra University.
Dok : Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc.,MMA, Rektor Universitas Dwijendra bersama Irjen. Pol. Drs. Sang Made Mahendra Jaya, M.H (Stafsus Bidang Keamanan dan Hukum)

Bali Satu Berita | Denpasar - Indonesia sebagai negara yang sedang tumbuh dan menjadi salah satu negara yang semakin tangguh di kawasan Asia dan bahkan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan ekonomi global. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi negara Indonesia juga sangat dipengaruhi oleh situasi ekonomi, sosial dan politik di berbagai negara. Berbagai informasi yang sering didengungkan adalah adanya ancaman resesi global, seperti krisis energi dan krisis pangan. Demikian diungkapkan oleh Ketua Yayasan Dwijendra, Dr. I Ketut Wirawan, SH. M.Hum. dalam sambutannya saat membuka acara Kuliah Umum yang bertajuk Tantangan Pembangunan Bali terhadap Ancaman Resesi Global, dalam rangka HUT ke 70 Yayasan Dwijendra pada Kamis, 19 Januari 2023 di Aula Sadhu Gocara, Dwijendra. Ekonomi global yang diprediksi mengalami resesi sangat ditentukan oleh berbagai dimensi baik secara internal di masing-masing negara termasuk faktor eksternal, yaitu interaksi antar negara. Kondisi resesi global juga akan sangat mempengaruhi ekonomi makro dan mikro di Indonesia termasuk di seluruh provinsi dan kabupaten/kota yang ada di Bali. Pembangunan pariwisata yang sempat terhempas karena pandemic covid19 telah memberikan pelajaran bagi Provinsi Bali untuk melakukan reorientasi pembangunannya yang tidak bertumpu pada pariwisata, tetapi lebih bersifat holistik dan komprehensif, sesuai dengan visi Provinsi Bali, yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali, imbuh Wirawan.

Sementara itu, Rektor Dwijendra University, Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc.MMA. menyebutkan bahwa penyelenggaraan kuliah umum ini didasari oleh adanya bayang-bayang ancaman resesi global yang berdampak pada perekonomian di Indonesia termasuk di Provinsi Bali. Kondisi perlu dirumuskan langkahantisipatif agar menimbulkan pengaruh buruk terhadap kehidupan masyarakat, khususnya di Bali yang saat ini masih mengandalkan sektor pariwisata. Demikian disampaikan oleh Rektor Dwijendra University, Gede Sedana yang didampingi oleh Drs. I Made Sila selaku Ketua Panitia di sela-sela acara kuliah umum. Guna mendapatkan gagasan yang produktif dalam mengatasi ancaman Krisis tersebut, Gede Sedana yang juga Ketua DPD HKTI Bali menghadirkan Koordinator Staf Khusus Menteri Dalam Negeri, Irjen. Pol. Drs. Sang Made Mahendra Jaya, MH. sebagai nara sumber.

Mahendra Jaya mengungkapkan gagasan untuk semakin mengintensifkan dan mengoptimalkan pemanfaatan lahan-lahan tidak produktif dan jangan sampai menjadi lahan tidur, dan semakin memperkuat integrasi antara sektor hulu dan hilir, khususnya pada sektor pertanian dengan industri dan sektor-sektor lainnya. Diperlukan adanya peningkatan dan pengembangan jiwa entrepreneurship, kreatifitas dalam mengelola berbagai sektor ekonomi mikro yang berbasis sumber daya alam, serta harus ditindaklanjuti dengan eksekusinya. Selain itu, Mahendra mengungkapkan juga bahwa pemerintah agar menjamin kepastian hukum dan keamanan gunia investasi di daerah melalui sinergitas antar berbagai komponen masyarakat antara pemerintah pusat dan daerah serta stakeholder lainnya. Prioritas belanja daerah untuk peningkatan penggunaan produk dalam negeri juga menjadi hal penting untuk dilakukandalam menghadapi resesi global, dan menjadikan Bali sebagai Hub dari berbagai knowledge based industry dan UMKM Indonesia.

Acara yang dipandu oleh Rektor Dwijendra dan dihadiri oleh Koordinator Kelompok Ahli Pembangunan Provinsi Bali Prof. Damriyasa yang mewakili Bapak Gubernur Bali, dan anggota Pokli lainnya, serta Kepala LLDIKTI Wilayah 8, Dr. I Gusti Lanang Bagus Eratodi, ST.MT. , para Pembina dan Pengawas Yayasan Dwijendra, dan tokoh-tokoh lainnya termasuk mahasiswa berlangsung sangat menarik. Yang ditandai dengan banyaknya pertanyaan dan tanggapan terhadap pemaparan dari Mahendra Jaya. Bahkan Mahendra meminta Dwijendra University agar semakin intensif turut berperan dalam pembangunan Bali karena didukung oleh Yayasan Dwijendra yang memiliki visi sangat selaras dengan visi Gubernur Bali. ( TIM /BSB)