Praktik 'Zero Dollar Tour' Wisatawan Tiongkok di duga libatkan agen Lokal

Praktik 'Zero Dollar Tour' Wisatawan Tiongkok di duga libatkan agen Lokal
Dok : Ilustrasi / Istimewa Jaringan toko tiongkok dibali

 DENPASAR - Berlanjut menelusuri praktik jaringan ilegal dugaan penjualan travel secara monopoli yang dijalankan oleh jaringan Tiongkok di Bali, sudah melibatkan oknum - oknum travel agen.

Baca berita sebelumnya, klik untuk link

1. Tolak Lupa Kasus Jual Beli Kepala jaringan tiongkok.

https://balisatuberita.com/tolak-lupa-kasus-jual-beli-kepala-toko-jaringan-tiongkok-khawatirkan-kembali-hantui-bali

Melihat bagan yang ada bahwa dari pengusaha Tiongkok  Onbase group kemudian tercipta Mimpi indah latex, Restoran Teluk merah dan toko jewelry, kemudian dari pihak pengusaha Tiongkok ke Wholesale agen kemudian ke lokal agen yang tersebar di 3 agen lokal di Bali, yakni Bali Shanti Tour and Travel, Bidadari Tour and Travel dan Alexander Tour and Travel. 

Baca berita Sebelum nya Klik Link ini 

2. Dugaan Jaringan Tiongkok Buka Kembali
https://balisatuberita.com/dugaan-jaringan-toko-tiongkok-buka-kembali-makan-gratis-we-chat-pay-sebagai-alat-pembayaran-760

Mereka diduga menjalankan bisnis monopoli dengan menawarkan perjalanan wisata yang sudah ditentukan letaknya dengan iming - iming makan gratis , komisi besar seperti berita yang lalu. 

Sehingga semua whole sales agen yang sudah dibeli tamunya oleh onbase di berikan ke agent lokal Bidadari ini dengan mengunakan transport-nya sendiri masuk ke artshop-nya jaringan toko onbase (Mimpi indah) lalu ke Restoran Teluk merah dan Jewellry dan hampir tour mengunakan pembayaran we chat pay , mereka tidak menjual obyek wisata Bali.

Baca berita sebelum nya Klik Link ini

3. Praktek Monopoli Kue wisatawan oleh jaringan tiongkok

Monopoli Kue Wisatawan Tiongkok https://balisatuberita.com/jaringan-toko-tiongkok-buka-kembali-kade-sutawa-satgas-tata-kelola-pariwisata-harus-ambil-langkah-tegas

Pariwisata dalam lingkaran ini tentu tidak ada manfaatnya bila terus menerus dalam jumlah yang besar datang ke Bali, karena keuntungan yang didapat hanya untuk orang - orang yang telah memonopoli kondisi tersebut.

Mereka berbelanja dimana, makan dimana dan menginap dimana tidak membuat keuntungan bagi masyarakat Bali yang menginginkan kue wisatawan itu terbagi. 

Menghubungi Idris  yang diduga pemilik dari ketiga travel agen tersebut diatas, belum mau berkomentar. Terlihat dalam pesan elektroniknya pertanyaan - pertanyaan media hanya dibaca saja atau centang biru pada pesannya.

Praktik usaha ilegal yang tentu dijalankan tanpa adanya izin resmi dari pemerintah Bali ini dijalankan oleh pengusaha asal Tiongkok dengan menggunakan nominee lokal.

Oleh kelompok ini patut diduga pariwisata Bali masih dihadirkan dengan adanya penjualan paket wisata dengan tarif yang murah atau disebut "Zero Dollar Tour", tentu ini bertolak belakang dengan keinginan dari pemerintah dengan mendatangkan tamu yang berkualitas dan bertabat sesuai pergub.

"Jaringan Tiongkok" adalah sebuah istilah yang digunakan bagi pelaku yang menjalani tindakan usaha ilegal dan melanggar undang - undang di Bali. Pariwisata Bali dihadirkan dengan adanya kegiatan praktik tidak sehat sehingga dapat saja menimbulkan disharmoni hubungan antara agen agen  wisata lokal di Bali dan agen travel wisatawan Tiongkok. (078)