Koster Bocorkan Kultur PDI Perjuangan 2 Periode Untuk Kepala Daerah

Koster Bocorkan Kultur PDI Perjuangan 2 Periode Untuk Kepala Daerah
Koster

“Saya kasi tahu kalau saja ya. PDI Perjuangan jarang sekali hanya beri satu periode saja kepada seorang kepala daerah"

"Umumnya dua periode. Kecuali bila ada permasalahan politik yang sangat berat, atau tidak punya prestasi,” ucap Koster. 


DENPASAR - Suasana hangat perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) sudah mulai terasa, walau samar - samar beberapa tokoh atau politisi yang disebut dibanyak media sosial  bakal ikut tarung di Pilgub Bali 2024 mendatang.

Kalo kita lirik yang paling dasyat adalah pertarungan yang mulai terasa di internal PDI Perjuangan sendiri. Ini dilihat dari baliho Nyoman Giri Prasta yang bertebaran diberbagai tempat di Bali yang bertuliskan, 

“Giri Untuk Bali”

Tetapi banyak yang meragukan seperti bantahan tokohnya sendiri bahwa baliho itu bercorak penuh warna gelap, bukan merepresentasikan partai naungannya yakni PDI Perjuangan yang dikenal sebagai partai ‘merah’. 

Apakah akan mengundang Partai lain untuk mendorong dirinya maju bertarung Pilgub dan keluar dari PDI Perjuangan atau itu perbuatan simpatisan saja yang ingin Giri Prasta calon mereka tarung bebas.

Pihak Giri Prasta sendiri, sejauh ini belum dapat mengklarifikaai mengapa baliho yang bergambar dirinya sama sekali tidak bercorak PDI Perjuangan. Dirirnya belum pernah menjelaskan ke publik terkait maraknya pemasangan baliho dirinya yang hampir dapat ditemukan di seluruh kota kabupaten di Bali, yang tentu menelan biaya yang tidak sedikit.

Di konfirmasi melalui Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, IGN Jaya Negara mengenai hal tersebut, ia sama sekali tidak mempersoalkan pemasangan baliho tersebut. Meski diakuinya bahwa Giri Prasta adalah kader PDI Perjuangan.

"PDIP sangat menjunjung tinggi hak demokrasi yang dimiliki setiap kader PDI Perjuangan, termasuk melakukan sosialisasi diri"

"Kan partai belum menentukan siapa kader atau tokoh yang didukung untuk maju dalam Pilkada. Jadi ya, wajar-wajar sajalah kalau ada yang ingin sosialisasikan diri,’ ujar Jaya Negara yang kini masih menjabat sebagai Walikota Denpasar.

Menemui ketua DPD PDI Perjuangan Bali yang disebut-sebut sebagai calon incumbent untuk Pilgub Bali 2024, Wayan Koster tak ingin berkomentar terkait maraknya sosialisasi Giri Prasta. 

Ia masih ingin berkonsentrasi mengurus partai yang masih dalam tanggung jawabnya. Ia juga menjelaskan bahwa rekomendasi untuk maju sebagai calon Gubernur sepenuhnya menjadi kewenangan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri. 

Bahkan seperti yang dijelaskannya bahwa PDI Perjuangan adalah partai yang sudah berpengalaman dalam mengelola dinamika politik baik tingkat daerah maupun nasional. 

Berbagai rujukan dan referensi tentu telah dikaji dan dimatangkan oleh DPP PDI Perjuangan, seperti adanya prestasi dalam Pemilu Legislatif, di mana dalam Pemilu Legislatif Februari lalu, PDIP menyapu bersih seluruh kabupaten di Bali bukan hanya di Badung saja.

Dan juga PDI Perjuangan nyaris tidak punya tradisi untuk memberikan kesempatan hanya satu periode kepada Kepala Daerah, Provinsi maupun Kabupaten /Kota. Kecuali bila ada permasalahan politik yang sangat berat, atau tidak punya prestasi. (Ich/tim)