Dwijendra University diharapkan menjadi Penjaga dan Pelestari Budaya Bali
Bali Satu Berita | Denpasar - Dwijendra University yang berada dalam naungan Yayasan Dwijendra diharapkan menjadi salah satu pilar penjaga dan pelestari budaya Bali. Demikian disampaikan oleh Ibu Putri Koster saat menerima audiensi Rektor Dwijendra, Gede Sedana pada Selasa, 16 Agustus 2016 di kediaman Jaya Sabha. Nilai-nilai budaya, seperti kesenian, aksara Bali harus semakin dikembangkan baik di tingkat banjar, desa termasuk perguruan tinggi sehingga ikon Bali yang berbasis pada budaya akan semakin kokoh selain memberikan peluang untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal, imbuhnya.
Gede Sedana yang didampingi oleh Wakil Rektor II, Drs. I Made Sila, M.Pd. menyambut baik arahan dari Ibu Putri Koster karena sangat sesuai dengan visi dan misi Yayasan Dwijendra yang berkenaan dengan agama Hindu, budaya dan kesusatraannya. Audiensi yang dilakukan tersebut merupakan rangkaian dari rencana penyelenggaraan Seminar yang bertemakan Peranan Generasi Muda dalam Pembangunan Budaya Bali dengan nara sumber Ibu Putri Koster, yaitu pada tanggal 25 Agustus 2022 bertempat pada Aula Sadu Gocara Yayasan Dwijendra. Tema yang diangkat dalam seminar bertujuan untuk membangkitkan dan memperkuat motivasi generasi muda yang dikenal dengan generasi milenial terhadap pembangunan budaya Bali, ungkap Sedana yang juga didampingi oleh Dayu Novita Y. Dewi dan Intan Maulina. Seminar nanti akan dihadiri oleh siswa, mahasiswa, guru, dosen, pimpinan Yayasan Dwijendra dan PKK di lingkungan Kota Denpasar.
Pada kesempatan tersebut, Ibu Putri juga memberikan apresiasi kepada Dwijendra University yang senantiasa mendukung berbagai program pemerintah Provinsi Bali seperti yang tertuang pada
Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2018 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali. Bahkan beliau berharap ke depan Bahasa Bali akan menjadi Bahasa yang semakin popular untuk digemari tidak hanya oleh orang Bali tapi juga mereka yang berasal dari luar Bali dan bahkan dari luar negeri. Penguasaan Bahasa asing memang diperlukan namun secara paralel kemampuan berbahasa Bali juga harus semakin ditingkatkan secara masif, dimana Dwijendra University agar dapat kondisi ini sebagai peluang untuk berkontribusi.
Gede Sedana sangat mengamini harapan Ibu Putri Koster dan selalu mengajak sivitas akademika Dwijendra University untuk berperan dalam implementasi program pemerintah Provinsi Bali, karena merupakan bagian dari pengejawantahan terhadap catur guru, di antaranya adalah guru wisesa (pemerintah). Terlebih lagi, visi universitas sangat sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Bali, yaitu Nangun Sat Kertih Loka Bali, tegasnya. ( BSB)