BBTF 2022 “ It’s Time For Bali “ ditandai Suara Guncangan Krontongan Sapi “

BBTF 2022 “ It’s Time For Bali “ ditandai Suara Guncangan Krontongan Sapi “
Dok : Asita bali
BBTF 2022 “ It’s Time For Bali “ ditandai Suara Guncangan Krontongan Sapi “

Bali Satu Berita | NUSA DUA,SUARA guncangan “krontongan” sapi – instrument musik artisan subak di daerah Jembrana– pertanda ruang bisnis travex Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2022 ke-8 resmi dilaksanakan. Sebanyak 273 buyer dari 31 negara— buyer dari 25 negara mengikuti secara off-line, 18 negara on-line dan 181 seller dari 13 provinsi di Indonesia ambil bagian dalam penyelenggaraan BBTF 2022 pada  14-17 Juni di Bali International Convention Centre (BICC).

Pada kesempatan tersebut Ketua Bali Tourism Board (GIPI-Bali) IB Agung Partha Adnyana, menegaskan penyelenggaraan BBTF menjadi waktu tepat menjawab “kehausan” pasar hal kekinian produk kepariwisataan Indonesia khususnya di Bali. Diakui sejumlah penurunan grade kualitas produk akibat “scar effect” pandemi yang masih ada, menjadi tantangan dan peluang stake holder kepariwisataan melaksanakan peran tanggungjawabnya.

Tour operator perjalanan wisata selaku “tailor made” upaya penyegaran jasmani, rohani wisatawan, berhak melakukan evaluasi, memeringkat kualitas produk vendor paket wisata yang akan dipasarkan. Pandemi tidak hanya berdampak pada penurunan kualitas produk wisata, juga menumbuhkan tuntutan pasar wisata pada produk- produk berkualitas. Kedepan pasar traveler dengan tingkat awareness tinggi tidak hanya mencari produk destinasi yang dikelola secara berkualitas, bertanggungjawa berpedoman pada keberlanjutan sumberdaya – manusia dan lingkungannya–. Tetapi mengedepankan pengalaman perjalanan yang memperkaya jasmani rohaninya dengan bersentuhan langsung pada keseharian masyarakat di destinasi wisata. Kunjungan yang mensejahterakan ekosistem destinasi.

“Pemulihan kinerja kepariwisataan dengan tuntutan mendatangkan wisatawan high-end, selayaknya diimbangi penyediaan layanan dan produk kepariwisatan berkualitas setara. Bali secara alamiah telah tumbuh sebagai supermarket produk wisata yang siap menjawab kebutuhan pasar. Mewujudkan ekosistem kepariwisataan berkualitas untuk kesejahteraan bersama menjadi tanggungjawab semua stake holder,” tegas Ketua GIPI.

Kolaborasi

Penyelenggaraan BBTF 2022 dengan tema “Balancing in Harmony” dengan tag-line It’s Time for Bali, menurut Deputi Bidang Produk Pariwisata dan Event Organizer, Rizki Handayani Mustafa perlu didukung narasi-narasi baru untuk “experiential tourism” berbasis “events” yang mengikuti trend global.

Dan, kolaborasi semua pihak yang terlibat dalam ekosistem kepariwisataan budaya Indonesia menjadi kunci utama mewujudkan kepariwisataan sebagai alat pencapaian kesejahteraan masyarakat, tanggap Head of Strategic Marketing & Customer Experience, PT Aviasi Pariwisata Indonesia /Aviata Injourney, Ricky Wirjan.

Tantangan kolaborasi tersebut juga telah mendapat tanggapan dari pihak Kementerian Luar Negeri. Sekretaris Bidang Pariwisata TPPE / Direktur European Affairs I mewakili Kementerian Luar Negeri, Widya Sadnovic,  menyampaikan bahwa ada 193 perwakilan Indonesia yang dapat dijadikan matarantai promosi di luar negri. Indonesia, Bali khususnya “sangat seksi” saat pembatasan aturan perjalanan diperlonggar. Ditengah pandemi peringkat  Indonesia dalam dimensi Travel Tourism Index naik dari peringkat 44 ke 32.

“Jika koordinasi berjalan maksimal kita dapat merekrut tamu travellers terutama bisnis MICE lebih baik lagi,” papar Widya Sadnovic. |dwiyani |BSB