Waspada Merebaknya kembali Covid-19, Rentin Himbau Tes Cepat Antigen Mandiri
BALISATUBERITA | DENPASAR - Berita di berbagai media dalam negeri tentang himbauan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk masyarakat kembali aktif menggunakan masker dan menjalani hidup sehat, dikarenakan isunya kembali merebaknya kasus Covid-19, khususnya di Singapura dan India.
Melalui juru bicara Kemenkes M. Syahril mengatakan hal itu untuk mencegah potensi lonjakan kasus terutama pada golongan lanjut usia dan kelompok yang belum melakukan vaksinasi Covid-19.
" Kami menghimbau masyarakat agar aktif kembali memakai masker, terutama untuk orang yang sedang sakit (flu), orang yang kontak erat dengan orang yang sedang sakit, dan apabila kita berada di keramaian dan kerumunan,” sebutnya.
Kenaikan Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir dipicu oleh varian baru sub varian Arcturus atau XBB 1.16 yang sangat menular. Sejumlah gejala dari varian ini antara lain kasus konjungtivitis (mata merah) terutama pada anak-anak.
Kemudian demam atau menggigil, Batuk, Sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan rasa atau bau, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual atau muntah, dan diare.
Menghubungi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin yang juga merupakan Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali dan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Ia mengatakan bahwa deteksi dini untuk Covid - 19 itu penting, dengan tes cepat antigen mandiri (self testing) dapat dilakukan secara mandiri dan tidak perlu bantuan dari tenaga kesehatan (nakes).
" Mempercepat deteksi COVID-19
Produk tes cepat antigen mandiri
dapat dibeli di toko alat kesehatan
dan apotek "
" Saat ini telah terdapat 2 produk
yang telah disetujui izin edarnya:
FASTCLEAR Q COVID-19 Ag Nasal
dan Panbio COVID-19 Antigen Self-Test, " jelasnya, Minggu (23/04/2023).
Kemudian ia menekankan bahwa hasil juga dapat dilaporkan lewat aplikasi SATUSEHAT.
" Covid-19 masih ada, lakukan deteksi dini agar tidak tertular lebih parah, lakukan 2 strategi utama yakni tetap pakai masker terutama jika komorbid dan/atau lansia, dan mari vaksinasi lengkap termasuk booster pertama dan booster kedua, " pesannya.
Mengutip dari Press Release sehatnegeriku.kemkes.go.id., Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Dr. L. Rizka Andalucia, berharap dengan adanya tes mandiri, akan mempercepat deteksi dini dan upaya pengobatan COVID-19. Mengingat saat ini terjadi kenaikan kasus COVID-19 seiring dengan telah ditemukan dua kasus varian XBB.1.16 atau lebih dikenal dengan Arcturus di Indonesia.
“Dengan dilakukan skrining mandiri, tentunya diharapkan akan mempercepat temuan kasus COVID-19 dan pengobatan. Diharapkan skrining mandiri dalam rangka deteksi dini COVID-19 dapat terlaksana dengan baik untuk Indonesia yang semakin sehat dan tangguh”, ujar Dirjen Rizka.
Ketika terkonfirmasi positif COVID-19, Pemerintah juga memberikan layanan telemedisin bagi masyarakat dengan hasil tes positif COVID-19. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu ragu untuk melaporkan hasil tes cepat antigen mandiri melalui aplikasi SATUSEHAT, unggah hasil tes dengan cara pindai _(scan)_ kode QR dan mengisi data yang diperlukan.
“Bila hasil tes positif, maka lakukan isolasi mandiri dan lanjutkan konsultasi melalui layanan telemedisin untuk mendapatkan pengobatan gratis. Bila hasil tes negatif, namun bergejala atau kontak erat, maka tetap lakukan karantina mandiri dan berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan,” lanjut Dirjen Rizka.
Hal-hal yang perlu masyarakat perhatikan yaitu:
· Gunakan produk tes antigen mandiri yang telah memiliki izin edar.
· Hasil tes dapat diinput melalui aplikasi SATUSEHAT pada bagian Hasil Tes COVID-19.
· Untuk mendapatkan hasil yang valid, ikuti cara penggunaan produk yang terdapat dalam petunjuk penggunaan pada kemasan.
· Perhatikan cara pembuangan limbah tes cepat antigen COVID-19 yang telah digunakan yaitu:
1. Setelah selesai digunakan, swab kit dimasukkan ke dalam kantong plastik kemudian dilakukan disinfeksi dengan disinfektan dengan cara disemprotkan.
2. Kantong plastik yang digunakan harus kuat/anti bocor.
3. Kemudian digabung dengan sampah sejenis (plastik) dan tidak boleh dicampur/dimasukkan dengan sampah organik (sampah basah).
4. Dilarang dibuang langsung ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS). (Ray/tim)
Update Data Kumulatif Mingguan Covid-19 di Provinsi Bali
Periode 17 April s.d 23 April 2023
Data dan Informasi kasus Covid-19 di Provinsi Bali meliputi :
✅ Kasus Harian
(Rata-Rata)
- Konfirmasi : 11,7 orang
- Sembuh : 5,9 orang
- Meninggal : 0,1 orang
✅ Kasus Aktif
(Rata-Rata)
- Kasus Aktif : 121,4 orang
- Rawat RS : 15,4 orang
- Isoman : 106,0 orang
✅ BOR
(Rata-Rata)
- BOR TT non ICU : 0,71
- BOR TT ICU : 3,45
✅ Capaian Vaksinasi
- Vaksin 1 : 105,19 %
- Vaksin 2 : 97,73 %
- Vaksin 3 : 75,71 % (Eligible)
- Vaksin 4 : 6,24 %
#sobatTANGGUH #semetontangguhbali PPKM dihentikan bukan berarti Covid-19 sudah hilang, status bencana nasional non alam masih berlaku dan belum dicabut.
Untuk menjadi status endemi ditentukan/ditetapkan oleh WHO dan berlaku secara global.
Untuk itu tetap lakukan :
✅ PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
✅ Konsisten laksanakan prokes
✅ Mari lanjutkan vaksinasi.
Sumber : Satgas Covid-19 Prov. Bali
#salamTANGGUH
#salamSEHAT
#BersatuLawanCovid19