Tak ada dukunggan Anggaran , ANOC Batalkan World Beach Games 2023

Tak ada dukunggan Anggaran , ANOC Batalkan World Beach Games 2023
Dok : Kolase Wayan Koster , Gubernur Bali

DENPASAR | BALISATUBERITA - Komite Olimpiade Indonesia, dan Pemerintah Daerah Provinsi Bali telah menyatakan kesiapan diri menjadi tuan rumah untuk agenda multievent olahraga skala internasional, ANOC World Beach Games (AWBG) pada Jumat (14/4/2023) lalu.

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, Gubernur Bali I Wayan Koster, dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menyatakan bahwa Bali siap menjadi tuan rumah pada penyelenggaraan ANOC World Beach Games 2023 sekaligus konsisten berupaya mematangkan persiapan demi kelancaran agenda tersebut.

Namun Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) mengumumkan bahwa ANOC World Beach Games (AWBG) 2023 Bali batal digelar, demikian keterangan resmi ANOC, Selasa 4 Juli 2023.

KOI Ungkap Alasan AWBG 2023 diBali dibatalkan,

"Kami melihat minimnya waktu ditengah mekanisme pengunaan Anggaran menjadi sangat berisiko dalam membuat multievent kelas dunia. 

Sementara Indonesia telah menjadi tuan rumah yang luar biasa dengan menggelar Asian Games dan Para Games.

Ketika lebih banyak mudarat daripada manfaat maka yang harus dilakukan adalah menjaga muruah Indonesia "

ANOC adalah organisasi yang membawahi Komite Olimpiade dari 206 negara. World Beach Games 2023 yang rencananya digelar di Bali pada 5 -12 Agustus mendatang.

Lebih lanjut, ANOC menyampaikan permintaan maaf kepada NOC, atlet, dan Federasi Internasional (IF) yang telah menjadi mitra yang berkomitmen untuk acara tersebut, dan kepada para penggemar di seluruh dunia.

Melihat web resmi dpr.go.id, Komisi X DPR akan segera melakukan klarifikasi terhadap Kementerian Olahraga dan Pemuda (Kemenpora) terkait pembatalan tersebut. 

Dalam keterangan surat ANOC sendiri mengungkapkan bahwa pembatalan pergelaran ANOC World Beach Games (AWBG) 2023 di Bali adalah akibat alokasi anggaran untuk AWBG 2023 tidak dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia.

“Alokasi anggaran Piala Dunia U-20 itu yang tersisa sekitar Rp280 miliar dari Rp350 miliar. Nah, buat ANOC itu kalau gak salah butuh sekitar Rp100 miliar sekian. Mestinya tertutup. Nah, prinsipnya adalah, sebetulnya, masalah ini menjadi tanda tanya besar, kenapa anggaran kita selalu tidak ada untuk olahraga, ” tanggap Politisi Fraksi Demokrat itu.

Lanjutnya, sisa anggaran yang tidak terpakai itu, nilainya, cukup untuk memenuhi kebutuhan AWBG 2023 di Bali. Ia menyayangkan Pemerintah Indonesia gagal memenuhi janji tersebut sehingga mengakibatkan Association of National Olympic Committees menyatakan pembatalan ANOC di Bali pada bulan Agustus mendatang.

" Dalam konteks ini kita juga perlu tanya kepada KOI bukan hanya Kemenpora saja, karena penyelenggara untuk event adalah KOI, ” pungkas Dede. (Ray)