Rumah Sakit Unud Adakan Bakti Sosial 'Hospital Tour' Peringati Hari Anak Nasional
Bali Satu Berita | BADUNG - Menyambut Hari Anak Nasional (HAN) 23 Juli 2022, Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Udayana (UNUD) mengadakan bakti sosial (Baksos) dalam pengabdian masyarakat dengan tema,
'Anak Terlindungi, Indonesia Maju: Anak Tangguh Pasca Pandemi'
Direktur RS Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. I Dewa Made Sukrama, M.Si, Sp.MK (K) dalam sambutannya juga menjelaskan bahwa pentingnya generasi muda terutama anak-anak sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa yang memiliki peran strategis.
"Semakin baik kualitas anak saat ini maka semakin baik pula kehidupan masa depan bangsa. Namun sebaliknya, apabila kualitas anak tersebut buruk maka akan buruk pula masa depan bangsa, "ungkapnya, Jumat (29/07/2022) di RSPTN, Jimbaran.
Dengan mendorong keluarga Indonesia menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan perlindungan kepada anak, sehingga akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia dan cinta tanah air.
"Ini juga tidak terlepas dari peran RSPTN kepada perkembangan tumbuh kembang anak, kecerdasan secara fisik, mental dan sosial"
Kegiatan ini juga diselenggarakan meliputi beberapa penyuluhan dari dokter psikiatri, dokter kandungan, dan dokter bedah urologi yang akan memaparkan pentingnya menjaga kesehatan selama pandemi.
Setelah itu acara akan dilanjutkan dengan pemeriksaan Kesehatan oleh Dokter Spesialis serta Hospital Tour untuk mengenal lebih dekat RS Universitas Udayana.
"Dengan kegiatan ini diharapkan anak-anak dapat mengetahui tahapan-tahapan didalam perawatan. Kedepan diharapkan menjadi front terdepan yang dapat menginformasikan kepada keluarga mereka, "terangnya dalam wawancara singkat.
Begitu juga tanggapan dari dr.I Gusti Ayu Indah Ardani SpKJ(K) yang merupakan Psikiater Konsultan Anak dan Remaja selaku ketua panitia pelaksanaan bakti sosial ini, bahwa tujuan dari acara ini adalah untuk ikut berpartisipasi dalam mencapai tumbuh kembang serta kesehatan anak yang optimal.
"Jumlah peserta yang kami targetkan sebesar 200 anak, yang terdiri dari 100 anak dari SD Negeri dan 100 anak dari SD Swasta"
Murid yang hadir dalam acara itu adalah seluruh murid dan guru SD Widiatmika, SDN 6 Jimbaran dan SDN 1 Ungasan.
"Tujuan utama dari acara ini adalah pencegahan dan memberikan pengetahuan tentang apa itu Stunting"
Stunting (klik untuk link)
https://diskes.baliprov.go.id/cegah-stunting-untuk-masa-depan-anak-yang-lebih-baik/
Ditanya soal masalah psikologi anak-anak pasca pandemi Covid-19, dirinya berujar bahwa adanya tingkatan terhadap status-status kecemasan kepada anak, berdasarkan survei singkat dari pasien yang datang ke tempat praktek atau poli klinik.
"Sudah 2 tahun lebih anak merasa diisolasi dari sekolahnya, jadi tentu ini menimbulkan kecemasan pada anak, ia merasakan tidak nyaman untuk berinteraksi kembali secara sosial"
Dampak lainnya dijelaskan oleh dokter psikiater konsultan ini adalah tentang pemakaian gadget. Peningkatan pemakaian gadget di masa pandemi Covid-19, harus disikapi positif terang dokter Ayu Indah. Gadget tentu bisa juga digunakan untuk belajar secara daring.
"Seharusnya pemakaian gadget pada anak harus didampingi oleh orang tuanya. Namun ada juga negatifnya yakni mata minus, akan tetapi di RSPTN ini tentu dalam menampingi untuk hal itu kita juga lakukan, bahkan secara gratis setelah kita screening, "pungkasnya. (Ray / Tim garda media / BSB )